Perkembangan Kasus Google: CEO Mengambil Tindakan Penting

Date:

Google sedang menghadapi kasus antimonopoli di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Mereka dituduh melakukan pelanggaran hukum untuk mempertahankan dominasinya sebagai mesin pencari utama di berbagai platform. Google diduga membayar perusahaan telekomunikasi, produsen HP, dan layanan browser untuk menjadi mesin pencari default.

Persidangan antara Google dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) masih berlangsung. CEO Alphabet, Sundar Pichai, telah dipanggil sebagai saksi dan akan diinterogasi mengenai investasi perusahaan untuk mempertahankan posisinya sebagai mesin pencari nomor satu. Pemerintah AS menuduh Google menguasai 90% pangsa pasar mesin pencari dan secara ilegal membayar mitra seperti Apple dan AT&T untuk tetap menguasai pasar. Dominasi Google dalam mesin pencari telah memberikan mereka keuntungan besar dari iklan digital, yang dianggap tidak sehat bagi kompetisi.

Google berdalih bahwa kesepakatan dengan mitra mereka mematuhi aturan yang berlaku, dan bahwa dominasi mereka disebabkan oleh kepuasan pengguna terhadap kualitas layanan mereka. Mereka juga mengklaim bahwa pengguna masih dapat mengganti mesin pencari default jika mereka tidak puas.

Kasus Google juga telah meluas ke Jepang, di mana Komisi Perdagangan Adil Jepang (JFTC) sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran undang-undang antimonopoli dalam layanan pencarian web. JFTC sedang menyelidiki apakah Google membagi sebagian pendapatannya kepada pembuat smartphone Android dengan syarat mereka tidak memasang mesin pencari saingan. Mereka juga mempelajari praktik Google yang memaksa pembuat smartphone Android memasang aplikasi browser Google Search dan Google Chrome dengan aplikasi Google Play.

JFTC mencurigai bahwa tindakan-tindakan ini menghalangi persaingan dan membatasi bisnis pesaing serta mitra bisnis Google di pasar layanan pencarian. Mereka menganggap bahwa situasi di mana layanan penyedia mesin pencari lain sulit dikenali sebagai pilihan pengguna merupakan persaingan yang tidak sehat.

Kasus ini menunjukkan bahwa masa depan Google masih belum pasti dan mereka harus menghadapi banyak tantangan hukum di berbagai negara.

Sumber: [CNBC Indonesia](https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230915083219-37-472661/masa-depan-google-di-ujung-tanduk-apple-protes-soal-ini)

Berita POpuler

Berita Terkait
Related

Pemangkasan TKD Pangandaran: Rekomendasi DPRD untuk Efisiensi Anggaran

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran, Asep...

Prabowo Kunjungi Sydney: Rangkuman Kunjungan Singkat

Presiden beserta rombongan telah berangkat menuju Bandar Udara Sydney...

Nubia dan AXIS Rilis Paket Gaming Neo 3 Series: Penawaran Terbaru

Nubia Indonesia bekerja sama dengan AXIS untuk merilis nubia...

Reformasi Polri: Kerja Maraton 3 Bulan demi Komisi Percepatan

Komisi Percepatan Reformasi Polri dipimpin oleh Jimly Asshiddiqie telah...