PT KAI Daerah Operasional 2 Bandung menahan 13 kereta api setelah gempa bumi berkekuatan 4,8 melanda Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada 31 Desember 2023 pukul 20.34 WIB. Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional 2 Bandung, Ayep Hanapi, mengatakan bahwa penahanan luar biasa tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan jalur kereta api setelah gempa. Tindakan cepat ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada kerusakan pada jalan rel atau struktur jembatan di Daop 2 Bandung.
Kereta api yang terpengaruh meliputi KA 127 (Harina), KA 36 (Argo Parahyangan), KA 385 (Commuterline Garut), KA 260 (Kutojaya Selatan), KA 346 (Commuterline Bandung Raya), dan KA 357 (Commuterline Bandung Raya). Selain itu, KA 86 (Mutiara Selatan), KA 388 (Commuterline Garut), KA 7035A (KA tambahan Surabaya Gubeng-Kiaracondong), KA 94 (Lodaya), KA 66 (Turangga), KA 122 (Malabar), dan KA 255 (Serayu) juga dihentikan sementara.
Setelah dilakukan pengecekan menyeluruh, pada pukul 21.20 WIB, seluruh lintasan kereta api di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasional 2 Bandung dinyatakan aman untuk dilalui dan kereta api yang sempat tertahan bisa melanjutkan perjalanan.
Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 tersebut terjadi pada 31 Desember pukul 20.34 WIB, dengan pusat berada di darat pada kedalaman 5 km di wilayah Kabupaten Sumedang. Gempa dirasakan di daerah Sumedang, Lembang, Subang, Bandung, dan Garut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan bahwa gempa ini berdampak pada 14 desa di Kabupaten Sumedang, menyebabkan 84 rumah mengalami kerusakan ringan. Selain itu, pasien di RSUD Sumedang dan Rumah Sakit Pakuwon dievakuasi ke luar rumah sakit untuk menghindari dampak gempa.
Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa gempa bumi ini menimbulkan kerusakan cukup parah di Tegalsari, Cipamengpeuk, dan Babakan Bukit. Pemerintah Kabupaten Sumedang juga melaporkan bahwa gempa bumi menimbulkan kerusakan cukup parah di beberapa wilayah.