Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, kini ditutup untuk umum karena banjir akibat luapan Sungai Kampar. Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Andri Hansen Siregar, menjelaskan bahwa ketinggian banjir di lokasi telah melebihi satu meter. Dua ekor gajah latih di Taman Wisata Alam Buluh Cina telah ditempatkan di lokasi yang lebih tinggi.
Hansen memastikan bahwa dua maskot gajah tersebut berada dalam kondisi aman dan masih menerima suplai makanan setiap pagi dan sore hari. Makanan untuk gajah tersebut diberikan melalui perahu, karena sebagian besar akses telah terendam banjir.
Gajah tersebut bernama Robin (jantan, 35 tahun) dan Ngatini (betina, 25 tahun). Kedua gajah tersebut tetap dalam pengawasan dua orang mahout (pawang gajah) dan beberapa teman lainnya yang bertugas mengurus gajah.
TWA Buluh Cina akan dibuka kembali untuk kunjungan masyarakat setelah genangan air surut. Banjir yang terjadi akibat hujan lebat telah menyebabkan sebagian Kabupaten Kampar terendam banjir. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan meningkatnya debit air bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang.
Sungai yang membelah desa di wilayah tersebut meluap dan merendam pemukiman masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kampar telah menetapkan status tanggap darurat bencana karena hampir semua kecamatan di daerah tersebut terdampak banjir.