Elon Musk telah mendapatkan persetujuan dari Tennessee Valley Authority (TVA) untuk proyeknya yang disebut ‘xAI Colossus’, sebuah pusat data center AI super besar. Proyek megaproyek ini akan menerima pasokan listrik sebesar 150MW, meningkat 20 kali lipat dari suplai awal yang hanya 8MW. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari pemangku kebijakan lokal terkait dampaknya terhadap suplai kebutuhan listrik di Tennessee Valley. Musk berencana untuk meningkatkan kapasitas komputasi megaproyeknya hingga dua kali lipat, yang artinya kebutuhan listriknya juga akan meningkat dua kali lipat. Meskipun xAI hanya memerlukan waktu 19 hari untuk mendapatkan izin pasokan listrik untuk proyeknya, hal ini mengundang perhatian dari banyak pihak terkait dampaknya.
Pengacara senior dari Southern Environmental Law Center, Amanda Garcia, menyatakan kekhawatirannya terhadap pengaruh proyek xAI terhadap komunitas lokal dan menekankan bahwa TVA harus memprioritaskan keluarga daripada data center seperti xAI. Namun, perusahaan yang mendistribusikan listrik ke supercomputer xAI, MLGW, telah memastikan Dewan Kota Memphis bahwa kebutuhan listrik xAI tidak akan mengurangi kebutuhan penduduk lokal. CEO MLGW, Doug McGowen, juga menyatakan bahwa penambahan kapasitas listrik untuk perusahaan Musk masih dalam batas atas kemampuan negara bagian tersebut.
Ahli percaya bahwa data center untuk pelatihan AI di masa depan akan membutuhkan pasokan listrik yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah, sehingga banyak perusahaan besar seperti Amazon, Google, Microsoft, dan Oracle telah berinvestasi dalam tenaga nuklir untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Meskipun demikian, izin yang diberikan kepada Musk oleh TVA untuk mendapatkan pasokan listrik 150MW menimbulkan pertanyaan terkait perlakuan khusus yang diterimanya. Hal ini menjadi sorotan dalam industri yang terus berkembang dan menimbulkan banyak reaksi dari berbagai pihak terkait.
