Misteri Mata-mata China di Google: Penemuan Baru

Date:

Seorang mata-mata China yang menyamar sebagai karyawan Google untuk mencuri informasi penting pengembangan teknologi Amerika Serikat (AS) dikabarkan terancam hukuman berat, berupa denda jutaan dolar AS dan kurungan penjara hingga ratusan tahun. Jaksa AS mengumumkan penambahan 14 dakwaan terhadap Linwei Ding alias Leon Ding, yang baru bergabung dengan Google pada Mei 2019 dan diduga mulai melakukan pencurian informasi 3 tahun setelahnya. Ding, warga negara China berusia 38 tahun, dituduh mencuri rahasia dagang terkait teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menguntungkan dua perusahaan China. Selama bekerja di Google, Ding juga bekerja secara diam-diam di dua perusahaan China tersebut, dan akhirnya ketahuan. Pengadilan federal di San Francisco mengganjarnya dengan 7 dakwaan terkait espionase ekonomi dan 7 dakwaan terkait pencurian rahasia dagang. Setiap dakwaan terkait espionase ekonomi mengancam Ding dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda US$5 juta (Rp81,4 miliar), sementara setiap dakwaan terkait pencurian rahasia dagang dikenai ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda US$250.000 (Rp4 miliar). Ding pertama kali didakwa pada Maret 2024 atas 4 tuduhan pencurian rahasia dagang dan akhirnya dibebaskan dengan jaminan. Kasus Ding dikoordinasikan melalui antarlembaga Disruptive Technology Strike Force yang dibentuk pada 2023 di bawah pemerintahan Joe Biden, sebagai upaya untuk membasmi pencurian teknologi canggih AS oleh negara-negara musuh seperti China dan Rusia. Jaksa mengatakan Ding mencuri informasi terkait infrastruktur hardware dan platform software yang memungkinkan data center superkomputasi Google melatih model AI, termasuk blueprint chip yang berisi strategi Google dalam persaingan melawan Amazon dan Microsoft, serta strategi untuk mengurangi ketergantungan dengan chip buatan Nvidia. Pada Mei 2023, Ding diduga meng-upload lebih dari 1.000 dokumen rahasia yang beredar dalam bentuk presentasi PowerPoint pada startup China. Lafal harus dihapus.

Berita POpuler

Berita Terkait
Related

Konten Kreator Fuji Kunjungi Polres Jaksel Terkait Penggelapan Agensi

Fuji, seorang pembuat konten media sosial (content creator) didatangi...

Demo Mahasiswa dan Aliansi Masyarakat: Memanas di Depan DPR

Aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI meningkat dalam...

Selat Muria Kembali: Kisah Hilang dan Munculnya dalam 300 Tahun

Pada awal tahun 2024, sejumlah kota di pesisir Jawa...

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Tambora: Polrestro Jakbar

Polres Metro Jakarta Barat saat ini sedang melakukan rekonstruksi...