Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan dalam konferensi internasional World Government Summit 2025 bahwa pemerintah telah berhasil menghemat sekitar US$20 miliar atau sekitar Rp 327 triliun dari program yang tidak jelas. Dana yang dihemat tersebut akan dialokasikan untuk inisiatif yang lebih strategis dan berdampak luas pada kesejahteraan rakyat. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk memaksimalkan penggunaan anggaran tahunan yang diterima pemerintah.
Penghematan tersebut akan digunakan untuk mendukung lebih dari 20 program strategis dengan nilai miliaran dolar, termasuk investasi dalam industri hilir nikel, bauksit, tembaga, dan mineral penting lainnya. Melalui ini diharapkan dapat diciptakan lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah juga akan fokus pada pengembangan industri petrokimia dan pembangunan pusat data kecerdasan buatan (AI) yang besar untuk membuka lebih banyak peluang kerja.
Selain itu, penghematan juga akan dialokasikan untuk mendukung program ketahanan pangan dengan tujuan membuat Indonesia menjadi eksportir pangan di masa depan. Upaya juga akan dilakukan untuk meningkatkan produksi protein, mendukung sektor akuakultur, serta mengembangkan energi bersih dan terbarukan dengan sumber daya mineral dan energi terbarukan yang ada. Prabowo menekankan komitmen pemerintah dalam mengelola keuangan negara secara bijaksana demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.