Digitalisasi dan transformasi teknologi semakin menjadi tren di berbagai sektor, termasuk sektor keuangan. Artajasa, melalui Presiden Direktur Armand Hermawan, menegaskan bahwa untuk memajukan transformasi digital dibutuhkan talenta atau sumber daya manusia yang mumpuni. Dalam sebuah acara Digital Economic Forum dengan tema “Digital Innovation in Finance For Rapid and Sustainable Economic Growth,” Armand menyatakan perlunya sinergi antara berbagai entitas seperti digital bank, bank konvensional, fintech, ovo, gopay, BPD, dan lainnya untuk mendorong transformasi digital ke depan.
Pada masa kini, masyarakat semakin mengandalkan platform keuangan digital untuk segala aktivitas keuangan, mulai dari transaksi, menabung, hingga berinvestasi. Transaksi digital kini dapat dilakukan di berbagai tempat dan kesempatan, baik di ritel modern maupun pedagang kaki lima. Dukungan sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal semakin mendorong pertumbuhan nilai transaksi digital di Indonesia. Bank Indonesia mencatat bahwa pembayaran digital pada tahun 2024 mencapai 34,5 miliar transaksi, tumbuh 36,1% secara tahunan (year on year/yoy).
Sebagai pionir transaksi elektronis selama 25 tahun, Artajasa telah membangun solusi layanan sistem pembayaran yang terintegrasi dan sesuai dengan regulasi, memberikan manfaat bagi berbagai entitas seperti pelanggan, mitra, dan masyarakat. Armand Hermawan menegaskan bahwa Artajasa selalu siap untuk mendukung bank, fintech, dan siapapun dalam proses transformasi digital. Dan bahwa kolaborasi antara berbagai entitas seperti fintech, gopay, bank, BPD, dan lainnya adalah kunci untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di era digital.