Samsung Galaxy S25 Ultra menempati posisi ke-24 dalam pengujian kamera yang dilakukan oleh DxOMark. Dalam uji kamera ini, Samsung Galaxy S25 Ultra berhasil meraih skor akhir total sebesar 146 poin. Namun, perolehan skor ini masih sedikit tertinggal dibandingkan dengan pesaing utamanya seperti Huawei Pura 70 Ultra, Google Pixel 9 Pro XL, dan Honor Magic 6 Pro yang masing-masing mendapat skor lebih tinggi.
Meski demikian, kemampuan zoom dari kamera Galaxy S25 Ultra mendapat pujian dari DxOMark, dengan detail yang tetap terjaga dengan baik. Performa manajemen pencahayaan dan rentang dinamis dalam kondisi cahaya terang juga dinilai sangat baik, menghasilkan foto dan video yang seimbang. Warna kulit terlihat alami dalam situasi sederhana, dan tampilan warna dalam video tetap autentik dengan white balance yang netral.
Namun, ada beberapa kekurangan yang disoroti oleh DxOMark, antara lain ketidakstabilan autofokus dan adaptasi pencahayaan dalam mode video. Noise juga menjadi kelemahan signifikan terutama dalam kondisi cahaya redup, yang dapat memengaruhi kualitas foto dan video. Pemandangan dengan kontras tinggi dalam kondisi minim cahaya pun semakin memperburuk situasi, terkadang menghasilkan distorsi white balance.
Samsung sendiri telah melakukan pembaruan terhadap kamera ultrawide, namun beberapa produsen smartphone Tiongkok justru lebih cepat mengadopsi perangkat keras pencitraan terbaru. Samsung masih menggunakan sensor lama untuk telefoto 3x, sementara sensor utama dan telefoto 5x yang lebih baru masih lebih kecil dibandingkan dengan pesaingnya. Namun, Samsung juga telah memperkenalkan teknologi lensa ALOP yang dapat meningkatkan kinerja kamera secara signifikan jika diimplementasikan dengan baik. Inovasi ini dapat membantu meningkatkan daya saing Samsung di pasar smartphone premium.
