Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) sedang meningkatkan operasi penyitaan minuman keras (miras) selama bulan Ramadhan untuk menciptakan lingkungan yang tertib dan kondusif. Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, telah memberikan instruksi kepada semua camat untuk bekerja sama dengan tiga pilar, termasuk Satpol PP di setiap wilayah, untuk melaksanakan operasi miras. Tujuannya adalah untuk memastikan ketertiban umum selama bulan suci ini.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di berbagai kecamatan di Jakarta Selatan telah melakukan penyitaan ratusan botol miras berbagai jenis pada Selasa malam. Tindakan ini dilakukan dalam rangka mendukung Operasi Bina Tertib Praja Bulan Ramadhan Tahun 2025. Kasatpol PP Kebayoran Lama, Dian Citra, juga menyebutkan bahwa sebanyak 151 botol miras telah disita dari beberapa toko kelontong di kawasan tersebut, termasuk bir, anggur merah, intisari, anggur putih, dan soju.
Selain itu, Satpol PP Kecamatan Pesanggrahan juga ikut menyita puluhan botol miras yang tidak memiliki izin resmi. Kasatpol PP Kecamatan Pesanggrahan, Rina, mengatakan bahwa salah satu lokasi yang menjual miras tanpa izin berada di Kelurahan Pesanggrahan. Totalnya, sebanyak 74 botol miras berhasil diamankan dan dibawa ke gudang Satpol PP Kecamatan Pesanggrahan. Upaya ini dilakukan dalam upaya menjaga ketentraman dan ketertiban umum selama bulan suci Ramadan.
Dengan adanya operasi penyitaan ini, Pemkot Jaksel berharap dapat memastikan tidak adanya peredaran miras selama bulan Ramadan. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga ketertiban umum di wilayah Jakarta Selatan. Semua ini dilakukan demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, serta merespons kebutuhan masyarakat akan lingkungan yang bersih dari minuman keras.
