Showroom Tesla di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) menjadi sasaran protes boikot yang disebut ‘Tesla Takedowns’, dengan masyarakat AS secara masif membuang saham Tesla dan menjual mobil Tesla mereka. Tindakan ini merupakan respons terhadap sikap politik Elon Musk yang mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan melakukan pemangkasan besar-besaran yang berdampak pada pemecatan PNS dan penghapusan program federal. Musk sendiri mendapat kritikan atas kontroversi pose ‘salute’ ala Nazi. Reaksi terhadap penyerangan di showroom Tesla berkisar dari kekaguman hingga pengatributasian terhadap penganut paham kiri sebagai pelakunya. Protokol tersebut yang dilakukan oleh Musk sejak memimpin DOGE pada Januari 2025, telah menyebabkan penyebaran protes di seluruh AS, bahkan di luar AS seperti di Berlin dan Wales dengan tagar ‘Jangan Beli Tesla’. Sebelum ‘Tesla Takedown’, pengguna X milik Musk telah beralih ke pesaing seperti BlueSky atas alasan percepatan propaganda Musk dalam memenangkan Presiden AS Donald Trump. Musk merespon boikot ini dengan menegaskan bahwa Tesla adalah perusahaan yang menjunjung kedamaian dan menganggap aksi tersebut sebagai bagian dari konspirasi untuk melawannya. Musk menyoroti pemangkasan yang dilakukannya di lembaga pemerintah sebagai pemicu aksi protes yang ia yakini terlibat dalam penipuan.
Boikot Tesla: Elon Musk Blak-blakan Teriak Konspirasi
Date: