Dalam sebuah sidang terbaru, terungkap bahwa Google membayar Samsung untuk memasang aplikasi AI Gemini di smartphone mereka. Sidang antitrust mengungkapkan bahwa Google melakukan praktik monopoli dengan membayar Samsung agar aplikasi Gemini terpasang secara default di smartphone Galaxy. Peter Fitzgerald, VP Platforms and Device Partnerships Google, bersaksi bahwa pembayaran yang dimulai sejak Januari 2024 berjalan selama minimal dua tahun dengan pembayaran tetap bulanan dan persentase dari pendapatan iklan dalam aplikasi Gemini.
Kasus antitrust besar terhadap Google juga mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut membayar Apple dan Samsung agar Google Search menjadi default di perangkat mereka. Hakim Amit Mehta menyatakan bahwa praktik semacam ini melanggar hukum antitrust dan meninjau tindakan apa yang harus diambil sebagai sanksi terhadap Google. Kasus terpisah yang melibatkan Epic Games juga mengungkapkan bahwa Google membayar Samsung sekitar Rp129 triliun selama 2020-2023 untuk memastikan Google Search, Play Store, dan Google Assistant digunakan sebagai layanan default.
Pengadilan federal di California telah memerintahkan Google untuk menghapus pembatasan yang menghalangi penggunaan marketplace dan sistem pembayaran pihak ketiga. Meskipun Google mengajukan banding atas keputusan ini, publik mulai mempertanyakan mengapa perusahaan ini memberi insentif besar kepada produsen smartphone namun tidak kepada pengguna yang harus menggunakan aplikasi yang terpasang secara default. Peninjauan dan koreksi lebih lanjut terhadap praktik monopoli Google masih terus berlangsung dalam proses hukum yang sedang berlangsung.
