Siklon Tropis & Dampaknya pada Cuaca di Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan informasi terbaru terkait potensi terbentuknya siklon tropis dari bibit 96S yang terdeteksi di wilayah Laut Timor. Kehadiran sistem cuaca ini diprediksi akan berdampak besar pada kondisi cuaca dan kelautan, terutama di Indonesia bagian timur dalam beberapa hari ke depan. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa bibit siklon tropis 96S telah diamati sejak 9 April 2025 oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta. Hingga pagi ini, 12 April 2025, bibit tersebut terus mengalami peningkatan kekuatan dan berpotensi berkembang menjadi sistem siklon yang lebih kuat. Siklon tropis adalah sebuah sistem badai atmosfer dengan pusat tekanan rendah yang terbentuk di perairan tropis atau subtropis. Sistem ini memiliki sirkulasi angin berputar dan mampu berkembang menjadi badai yang sangat kuat, didampingi dengan angin kencang dan hujan lebat di sekitarnya. Siklon tropis muncul akibat pemanasan permukaan laut yang tinggi sehingga menyebabkan penguapan air laut meningkat. Uap air tersebut kemudian naik ke atmosfer, membentuk awan-awan tebal yang berputar karena pengaruh rotasi bumi. Berdasarkan intensitas angin, siklon tropis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu depresi tropis, badai tropis, dan siklon tropis. Semua jenis tersebut memiliki karakteristik serupa, seperti pusat tekanan rendah, angin kencang berputar, awan tebal, dan curah hujan tinggi. Meskipun bibit siklon belum sepenuhnya menjadi siklon tropis, namun perlu diwaspadai karena dapat membawa dampak cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi. Saat ini, beberapa bibit siklon tropis seperti 96S, 99S, dan 90S sudah aktif dan memberikan dampak berupa hujan ekstrem, angin kencang, dan potensi gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia. Menyikapi kondisi ini, upaya pengawasan dan antisipasi perlu ditingkatkan untuk mengurangi dampak buruk dari siklon tropis.

Source link