Pohon matoa, tanaman tropis khas Papua, penuh dengan nilai ekonomis dan manfaat kesehatan yang menarik. Tanaman ini tersebar luas di wilayah Papua dengan nama berbeda-beda di berbagai negara. Matoa memiliki buah tropis yang manis dan menyegarkan, dengan daging transparan yang mirip leci. Pohon matoa bisa tumbuh hingga 18 meter tingginya dan hanya berbuah sekali setahun mulai Februari hingga Maret. Di Indonesia, matoa tumbuh baik di Papua, Sulawesi, Maluku, Jawa, serta di negara tetangga dengan iklim yang serupa.
Ciri-ciri pohon matoa termasuk akar yang menjalar hingga lima meter, batang kokoh yang cocok untuk konstruksi, daun berseling, daun jorong dengan panjang sekitar 30-40 cm, dan bunga majemuk di ujung ranting. Buah matoa berbentuk lonjong yang berwarna kuning kehijauan ketika muda dan coklat kemerahan ketika matang. Setiap bagian dari pohon matoa memiliki manfaat yang beragam, seperti mengandung vitamin C dan E, mineral penting, antioksidan alami, serta sifat anti bakteri dan antioksidan. Meskipun demikian, penggunaan matoa untuk keperluan pengobatan sebaiknya melalui konsultasi dengan ahli medis untuk memastikan dosis dan efek sampingnya.