Startup AI DeepSeek asal China memperkenalkan model R1 pada awal tahun ini, mengguncang pasar dengan kemampuan AI yang setara dengan produk Amerika Serikat, namun dengan biaya yang lebih rendah. Seiring dengan kesuksesan China, India juga tidak mau ketinggalan. Sarvm AI, startup terkemuka di India, meluncurkan model bahasa besar terbaru, Sarvam-M. Meskipun Sarvam-M merupakan model bahasa hibrida berbobot terbuka dengan 24 miliar parameter, respons terhadap produk ini tidak seheboh DeepSeek. Meskipun Sarvam-M mendukung 10 bahasa India berbeda, termasuk Hindi, Bengali, Gujarati, Kannada, dan Malayalam, namun hanya didownload 334 kali dalam 2 hari pertama perilisannya di platform software Hugging Face. Investor Deedy Das mengkritik minimnya antusiasme masyarakat terhadap Sarvam-M dan menyoroti fakta bahwa model tersebut tidak mampu bersaing dengan model AI yang lebih baik dan murah yang sudah ada di pasaran. Meskipun Sarvam telah menerima pendanaan sebesar US$41 juta dari investor terkemuka dan memiliki valuasi sebesar US$111 juta per Maret 2025, respons terhadap produk Sarvam-M masih belum sesuai harapan. Meskipun dalam laporan teknis, Sarvam-M dinilai melampaui beberapa model AI lainnya, seperti Llama-4 Scout, pengetahuan bahasa Inggris seperti MMLU mengalami sedikit penurunan. Aashay Sachdeva dari Sarvam AI membela model terbaru perusahaannya dan mengklaim Sarvam-M berhasil mencapai tolok ukur baru untuk bahasa India. Meskipun Sarvam-M dapat menjadi pilihan yang baik untuk beberapa kasus penggunaan, namun antusiasme masyarakat terhadap produk ini belum sebanding dengan respons terhadap DeepSeek.