Indonesia memiliki sejumlah ilmuwan yang temuannya telah diakui secara internasional dan menghasilkan penghargaan dalam jurnal ilmiah. Temuan-temuan ini meliputi berbagai bidang, seperti teknologi, kesehatan, dan infrastruktur.
Salah satu inovator ternama adalah R.M. Sedyatmo, seorang lulusan ITB yang menemukan fondasi cakar ayam yang digunakan dalam arsitektur infrastruktur, seperti landasan pacu Soekarno-Hatta. Kemudian, Khoirul Anwar, lulusan NAIST Jepang, menciptakan konsep dua Fast Fourier Transform (FFT) yang menjadi standar ITU dan paten pada 2005.
Ada pula Yogi Ahmad Erlangga yang berhasil menyelesaikan persamaan Helmholtz dengan menggunakan matematika numerik yang cepat, yang membantu pemrosesan data seismik menjadi lebih efisien. Randall Hartolaksono menemukan bahan anti-panas dan anti-api dari kulit singkong yang kemudian diakui oleh perusahaan otomotif besar.
Muhammad Nurhuda, seorang dosen di Universitas Brawijaya, sukses menciptakan kompor ramah lingkungan dan sistem pengolahan sampah menjadi energi listrik. Tjokorda Raka Sukawati menciptakan konstruksi Sosrobahu yang memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu lalu lintas, sedangkan Warsito P. Taruno mengembangkan alat terapi kanker Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT).
Kesemuanya merupakan contoh ilmuwan Indonesia yang berhasil mengubah dunia melalui temuan-temuan berkualitas yang menginspirasi inovasi di berbagai industri.