Elon Musk telah resmi mundur dari pemerintahan Trump untuk fokus kembali pada perusahaannya yang terganggu akibat absennya sang miliarder selama beberapa bulan. Setelah mengundurkan diri, Musk mengadakan wawancara eksklusif dengan CBS Sunday Morning. Meskipun ditanya tentang keputusan pemerintah Trump terkait larangan mahasiswa asing kuliah di Universitas Harvard, Musk menolak untuk membahasnya dengan detail. Ia lebih memilih fokus pada topik-topik seperti pesawat luar angkasa daripada kebijakan presiden.
Dalam wawancara tersebut, Musk juga membicarakan reputasinya yang terganggu saat mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah AS di bawah pemerintahan Trump. Ia mengakui bahwa bisnisnya, terutama Tesla, mengalami guncangan akibat berbagai alasan. Selain itu, Musk menyampaikan kritik terhadap beberapa kebijakan pemerintahan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang diyakininya.
Musk juga menyoroti rancangan undang-undang belanja baru Trump yang akan meningkatkan utang nasional secara signifikan dalam dekade mendatang. Ia kecewa karena anggaran pengeluaran yang sangat besar tersebut tidak sejalan dengan semangat pemangkasan belanja federal yang seharusnya dilakukan oleh lembaganya. Musk menyatakan bahwa ini tidak hanya akan meningkatkan defisit anggaran, tetapi juga merugikan pekerjaan yang telah dilakukan oleh timnya.
Melalui wawancara tersebut, Elon Musk memberikan pandangan jujur dan terbuka terkait berbagai isu yang mempengaruhi perusahaannya serta kebijakan pemerintah Trump. Meskipun menunjukkan ketidaksetujuan terhadap beberapa kebijakan, Musk juga mencoba untuk menjaga keseimbangan dalam memberikan komentar tidak terlalu konfrontasional.