Indonesia memiliki cadangan dan produksi nikel terbesar di dunia, logam penting untuk industri energi terbarukan dan kendaraan listrik yang sangat strategis bagi perekonomian nasional. Keberadaan nikel mendorong pertumbuhan sektor pertambangan di berbagai daerah, namun juga menimbulkan dampak serius terhadap ekosistem alam, terutama di kawasan wisata seperti Raja Ampat, Halmahera, dan Pulau Kabaena. Ekspansi tambang nikel telah memberikan tekanan besar pada ekosistem laut serta kehidupan masyarakat setempat, menimbulkan dilema antara pemanfaatan sumber daya dan pelestarian lingkungan.
Tambang nikel merupakan aktivitas pengambilan bijih nikel dari dalam bumi, yang umumnya ditemukan dalam bentuk laterit di wilayah tropis seperti Sulawesi dan Maluku. Proses ini melibatkan tahapan eksplorasi, penggalian, dan pemrosesan untuk memperoleh logam nikel dari batuan asalnya. Logam nikel yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan dalam berbagai industri, terutama untuk pembuatan baterai kendaraan listrik dan baja tahan karat. Permintaan global terhadap nikel terus meningkat seiring perkembangan teknologi ramah lingkungan, menjadikan komoditas ini semakin bernilai strategis.
Penambangan nikel sering dilakukan di kawasan hutan tropis, menyebabkan deforestasi yang signifikan. Tingkat deforestasi di desa-desa penambangan nikel hampir dua kali lipat dibandingkan dengan wilayah lain, merusak habitat alami dan mengancam keanekaragaman hayati. Limbah tambang, seperti air asam tambang, dapat mencemari sungai dan laut, mengancam ekosistem laut yang kaya akan keanekaragaman hayati. Aktivitas penambangan nikel juga mengancam kehidupan terumbu karang dan spesies laut lainnya, serta menciptakan konflik sosial dan dampak kesehatan pada masyarakat lokal.
Di Raja Ampat, Papua Barat Daya, penambangan nikel menyebabkan sedimentasi yang merusak terumbu karang dan ekosistem laut, menyebabkan penurunan populasi ikan dan hasil tangkapan masyarakat pesisir. Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara, mengalami kerusakan lingkungan akibat izin tambang nikel yang luas, menurunkan kualitas hidup warga dengan deforestasi dan pencemaran laut. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan dari tambang nikel, namun tantangan implementasi kebijakan yang konsisten dan pengawasan yang ketat masih perlu diatasi.
Meskipun tambang nikel berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat tidak bisa diabaikan. Menyeimbangkan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian ekosistem penting untuk memastikan keberlanjutan alam dan kesejahteraan generasi mendatang.