Home Berita Gunung Slamet kembali bangkit setelah perjalanan tidurnya yang panjang.

Gunung Slamet kembali bangkit setelah perjalanan tidurnya yang panjang.

0

Gunung Slamet yang terletak di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, telah bangun dari tidur panjangnya setelah lima tahun tidak menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Gunung Slamet adalah gunung api strato berbentuk kerucut dengan ketinggian puncak 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl). Peningkatan aktivitas vulkaniknya terjadi pada bulan Oktober 2023.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi telah meningkatkan tingkat aktivitas Gunung Slamet dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) mulai tanggal 19 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB. Peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi setelah adanya peningkatan amplitudo tremor menerus dan terekamnya gempa tremor harmonik dalam waktu yang lama. Hal ini menandakan adanya peningkatan pemanasan air tanah dalam tubuh Gunung Slamet pada kedalaman dangkal dan peningkatan embusan dalam tubuh gunung tersebut.

Pengukuran deformasi juga menunjukkan adanya peningkatan tekanan pada tubuh Gunung Slamet. Inflasi pada Stasiun Tiltmeter Bambangan menunjukkan tekanan yang bergerak menuju puncak Gunung Slamet atau berada pada kedalaman yang lebih dangkal. Oleh karena itu, terdapat potensi terjadinya gempa dangkal dan erupsi freatik.

Dalam kondisi ini, PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta tidak terpengaruh oleh berita hoaks terkait peningkatan aktivitas vulkanik tersebut. BPBD juga telah memiliki perencanaan terkait kemungkinan bencana erupsi Gunung Slamet.

BPBD akan terus memantau aktivitas Gunung Slamet dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Kabupaten Pemalang dan Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Serayu Wilayah Slamet Selatan di Purwokerto.

Gunung Slamet sering mengalami peningkatan aktivitas hampir setiap lima tahun sekali. Siklus ini terlihat dalam 20 tahun terakhir dengan peningkatan aktivitas pada tahun 2004-2005, 2008-2009, 2014-2014, 2018-2019, dan Oktober 2023. Gunung Slamet memiliki karakteristik yang tenang tetapi dapat menjadi menghanyutkan. Ketika tingkat aktivitasnya mencapai Level III (Siaga), terdapat suara dentuman yang dapat menggemparkan masyarakat sekitar.

Gunung Slamet adalah gunung terbesar di Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur. Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada serta mengikuti arahan dari PVMBG. Mereka dapat melakukan aktivitas seperti biasa tetapi tidak boleh naik ke puncak dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Slamet. Peningkatan aktivitas Gunung Slamet merupakan fenomena alam yang harus diwaspadai oleh semua pihak.

Exit mobile version