PVMBG mencatat peningkatan laju deformasi di Gunung Bromo

Date:

Bau gas belerang tercium sedang hingga kuat di bibir kawah. Jakarta (ANTARA) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam adanya peningkatan laju deformasi pada Gunung Bromo di Jawa Timur yang menandakan magma di dalam tubuh gunung api tersebut semakin mendekati permukaan.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya melakukan pengukuran deformasi dengan menggunakan tiltmeter.

“Penggembungan tubuh gunung api (inflasi) sejak Mei 2023, sebesar 40 mikroradian pada sumbu Tangensial (tegak lurus kawah) dan 50 mikroradian pada sumbu Radial (mengarah ke kawah),” kata Hendra.

Asap kawah berwarna putih tipis hingga tebal dengan tinggi mencapai maksimum 700 meter terlihat di atas puncak Gunung Bromo. Suara gemuruh dari dalam kawah terdengar sedang.

Ia menjelaskan, warna hembusan gas dari arah kawah menunjukkan bahwa saat ini aktivitas didominasi oleh pelepasan gas, tidak ada material abu yang terbawa ke permukaan.

Pengukuran gas di bibir kawah dengan detektor gas pada 22 Oktober 2023 menunjukkan konsentrasi gas sulfur dioksida maksimum 4,3 part per million (ppm) dan gas hidrogen sulfida maksimum 1,7 ppm.

“Bau gas belerang tercium sedang hingga kuat di bibir kawah. Nilai konsentrasi gas sulfur dioksida relatif tinggi dan di atas nilai ambang batas yang dapat ditoleransi oleh manusia, yaitu 2 ppm,” katanya.

Kegempaan Gunung Bromo masih didominasi oleh gempa tremor menerus dengan amplitudo maksimum 1 milimeter yang menunjukkan adanya suplai fluida (gas, cairan, padatan batuan) ke kedalaman yang lebih dangkal atau berasosiasi dengan aktivitas emisi gas ke permukaan.

Pengamatan dengan satelit menunjukkan adanya anomali panas dan peningkatan radiasi suhu kawah Bromo sejak Mei 2023.

Gunung Bromo merupakan gunung api kerucut cinder yang berada dalam kaldera Tengger dengan ketinggian mencapai 2.329 meter di atas permukaan laut.

Secara administratif gunung api tersebut termasuk dalam wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur

Karakter erupsi Gunung Bromo berupa erupsi eksplosif dan efusif dari kawah pusat. Erupsi tersebut mengeluarkan abu, pasir, lapilli, dan terkadang melontarkan bongkah lava dan bom vulkanik.

Pada Juli 2019, erupsi terakhir terjadi berupa erupsi eksplosif yang tanpa didahului oleh peningkatan kegempaan yang signifikan.

Aktivitas kawah Gunung Bromo dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo yang berada di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.

Tingkat aktivitas Gunung Bromo pada saat ini adalah Level II atau Waspada.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Berita POpuler

Berita Terkait
Related

Optimalkan Industri Kecil dengan Koperasi

Penghentian impor pakaian bekas merupakan langkah yang penting dalam...

Tabrakan Mobil di Masjid Jakbar, Dua Orang Terluka

Sebuah kecelakaan terjadi di depan Masjid Baitushobri, Kembangan, Jakarta...

Usulan Ketua DPD Sultan Najamuddin untuk Green Democracy Day

Pada Green Democracy Fun Walk di Plaza Timur Gelora...

Penembakan Hansip di Cakung: Pelaku Ditangkap di Lampung

Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku pencurian sepeda motor...