Pemilik Foxconn, Terry Gou, muncul di depan publik setelah beberapa hari menghilang. Ia menghindari diskusi tentang pemerintah China yang tiba-tiba melakukan auditor pajak di beberapa fasilitas Foxconn setelah ia mengumumkan pencalonannya sebagai calon presiden Taiwan.
Gou hadir di sebuah acara untuk para pendukungnya, menunjukkan bahwa ia tidak gentar akan tekanan dari Beijing. Ia mengatakan kepada awak media bahwa ia akan terus maju sebagai kandidat independen. Gou enggan memberikan komentar lebih lanjut tentang kasus Foxconn yang masih berlangsung di China.
Namun, ia menegaskan bahwa ia tidak ingin ada perang antara Taiwan dan China. Sebelumnya, pemerintah China telah melakukan investigasi mendalam tentang penggunaan lahan Foxconn. Beberapa cabang Foxconn diduga melanggar hukum dan regulasi China. Departemen sumber daya alam China juga melakukan inspeksi langsung ke fasilitas Foxconn di provinsi Henan dan Hubei. Namun, tidak dijelaskan kapan periode investigasi pemerintah China terhadap fasilitas Foxconn berlangsung.
Pada bulan Agustus, Gou mengatakan bahwa China tidak akan berani “menyentuh” Foxconn karena perusahaan ini memiliki banyak investor dan pelanggan global, termasuk Apple dan Tesla. Dalam pidatonya, Gou meyakinkan bahwa ia bisa mempererat hubungan antara Taipei dan Beijing. Namun, pemerintahan Xi Jinping secara konsisten mengklaim Taiwan sebagai wilayah teritorinya.
Hingga saat ini, Xi Jinping belum menggunakan kekuatan untuk mengambil alih pulau Taiwan yang berpenduduk lebih dari 23 juta orang. Namun, kekuatan operasional Foxconn di China telah memunculkan kekhawatiran bahwa Beijing akan menekan Gou melalui bisnisnya.
