Pemerintah China telah mengganti semua produk yang digunakan dalam beberapa sektor dengan produk hasil buatan dalam negeri. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung kemandirian lokal dan mengurangi ketergantungan pada teknologi Barat. Kebijakan pemblokiran terhadap China yang dikeluarkan oleh pemerintah AS pada Oktober 2022 menjadi faktor yang mendorong langkah ini. Kebijakan pemblokiran tersebut kemungkinan akan diperluas dan diperbarui setiap tahunnya.
Reuters melaporkan bahwa tender dari pemerintah, militer, dan entitas terkait negara juga mengkonfirmasi adanya kebijakan ini. Kebijakan penggantian produk dengan produk lokal telah dilakukan sejak tahun lalu dan ditingkatkan pada tahun ini. BUMN setempat misalnya, telah mengganti semua sistem software kantor dengan produk lokal. Penggantian sistem ini direncanakan akan berlanjut hingga tahun 2027.
Sekarang kebijakan tersebut diperluas ke sektor lainnya. Menurut dua sumber yang dikutip dari Reuters, sektor telekomunikasi dan keuangan menjadi target selanjutnya. Kebijakan penggunaan produk lokal pada sektor keuangan mendapatkan dukungan penuh dari para peneliti negara. Mereka menganggap bahwa sektor keuangan merupakan sektor yang berpotensi diretas oleh pihak Barat.
Jumlah tender yang dilakukan juga mengalami peningkatan. Jumlah tender pada bulan September 2022 sebanyak 119 tender, namun meningkat menjadi 235 tender pada tahun ini. Selain itu, nilai proyek juga diperkirakan meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Database Kementerian Keuangan China mencatat bahwa nilai proyek mencapai 156,9 juta yuan.
Namun, China masih menghadapi kendala dalam kemampuan manufaktur chip dan hal ini akan menghambat pengembangan produk lokal yang diharapkan.
Artikel Selanjutnya: China-Amerika Saling Serang, India Tiba-Tiba Muncul
(dce)
