Home Berita Elon Musk Marah pada Disney dan Apple, Mengancam Menggunakan Senjata Nuklir

Elon Musk Marah pada Disney dan Apple, Mengancam Menggunakan Senjata Nuklir

0

Elon Musk menghadapi konsekuensi atas pernyataan kontroversialnya yang berdampak buruk pada bisnisnya, X (dahulu dikenal sebagai Twitter). Sejumlah merek seperti Apple dan Disney telah memutuskan untuk menyetop atau menunda pengeluaran iklan mereka di platform milik miliarder tersebut.

Keputusan ini memicu ancaman dari Elon Musk, yang mengancam untuk mengajukan gugatan ‘thermonuclear’, yang secara harfiah merupakan istilah untuk senjata perang. Ancaman ini muncul setelah diketahui bahwa komentar anti-Yahudi yang sering dilontarkan Musk melalui akun pribadinya di X telah memicu penolakan dari sejumlah merek.

Selain Apple dan Disney, merek lain yang ikut menyetop iklan mereka di X termasuk IBM, Lions Gate, Paramount Global, dan Warner Bros Discovery. Sebagai pemilik dan Chief Technology Officer (CTO) dari X, hilangnya pemasukan dari iklan ini tentu akan berdampak besar bagi bisnis layanan media sosial tersebut.

Musk juga mengancam untuk mengajukan gugatan hukum terhadap Media Matters dan semua pihak yang dianggapnya melakukan serangan terhadap perusahaannya. Ancaman ini muncul setelah Media Matters mempublikasikan laporan yang menunjukkan iklan dari merek-merek terkenal dipasang berdampingan dengan postingan anti-Yahudi oleh pengguna X. Laporan ini muncul setelah Musk merilis tweet yang dianggap sebagai ‘dukungan anti-Yahudi dan ujaran kebencian’ oleh Gedung Putih.

Sementara itu, juru bicara X, Joe Benarroch, menilai Media Matters salah kaprah dalam memahami dinamika pengguna di media sosial. Menurutnya, Media Matters membuat akun khusus di X yang mengikuti akun-akun sensitif untuk mengkurasi postingan, sehingga iklan muncul di akun-akun dengan opini sensitif. Benarroch juga menuduh Media Matters melaporkan misinformasi ini ke para pengiklan.

Peristiwa ini juga menarik perhatian Gedung Putih, yang mengeluarkan pernyataan pedas terhadap Musk. Gedung Putih menyebut promosi anti-Yahudi yang kerap dilakukan Musk melalui media sosial telah melawan nilai inti sebagai warga Amerika Serikat (AS).

Exit mobile version