Home Berita BRIN: Spesies Air yang Paling Berisiko Punah karena Perubahan Iklim

BRIN: Spesies Air yang Paling Berisiko Punah karena Perubahan Iklim

0

Perubahan siklus air berdampak langsung pada perilaku reproduksi spesies

Jakarta (ANTARA) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan fenomena perubahan iklim membuat spesies air berisiko terancam punah akibat perubahan suhu, lingkungan, dan habitat.

Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Amir Hamidy mengatakan berbagai spesies yang hidup di air menjadi makhluk hidup pertama yang merasakan dampak perubahan iklim tersebut.

“Perubahan siklus air berdampak langsung pada perilaku reproduksi spesies,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Amir menuturkan katak adalah bioindikator yang sangat baik untuk ketersediaan air, salah satunya Katak Merah yang bernama latin Leptophryne cruentata. Katak Merah itu ditemukan di Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.

Berdasarkan hasil pemantauan selama 40 tahun yang dilakukan oleh para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lembaga terkait, distribusi Katak Merah telah mengalami penurunan dan menjauhi ketinggian yang biasanya mereka tempati.

Menurutnya, penurunan distribusi dan migrasi itu akibat perubahan suhu yang terjadi pada kawasan Gunung Gede Pangrango. Suhu yang berubah mempengaruhi siklus reproduksi yang berdampak pola perkembangbiakan katak merah.

Tak hanya di Indonesia, perubahan iklim juga menyebabkan penurunan populasi Katak Panama.

Lebih lanjut Amir memandang bahwa pemahaman dampak perubahan iklim terhadap berbagai spesies sangat penting untuk upaya konservasi dan perlindungan biodiversitas.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024

Exit mobile version