Suara.com – Mantan pemain Timnas Indonesia, Nur Alim (51), mengungkapkan keinginannya untuk menghidupkan kembali sepakbola di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, di tengah penurunan prestasi di wilayah itu.
Dia menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, prestasi sepak bola Kabupaten Bekasi mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan saat dirinya masih aktif bermain.
“Kondisi ini menjadi perhatian saya sebagai warga asli Bekasi. Saya besar dan menjadi bek timnas karena pembinaan pelatih di Bekasi,” kata Nur Alim di Cikarang, Kamis (29/2/2024), seperti dilansir oleh ANTARA.
Pria yang lahir di Bekasi pada 27 Desember 1973 itu ingin mengembalikan kejayaan sepak bola di daerah kelahirannya. Seperti ketika dirinya berhasil menjadi juara Piala Suratin bersama Persikasi Bekasi.
“Saya adalah produk dari Persikasi, dan saya berharap untuk memberikan kontribusi dan memajukan sepak bola di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bekasi,” ujarnya.
Nur Alim, yang akrab disapa ‘Si Jabrik’, berencana untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang dia peroleh saat bermain di Liga Indonesia, serta mengidentifikasi pemain muda berbakat di Kabupaten Bekasi.
“Ini akan saya lakukan semaksimal mungkin untuk pengembangan sepak bola di Kabupaten Bekasi,” katanya.
Dia mengapresiasi pendekatan pengembangan atlet yang semakin terintegrasi dengan adanya kompetisi sepak bola sejak usia dini yang dilakukan secara bertahap.
Namun, menurutnya, masih ada hal yang perlu diperkuat, seperti komitmen dan dukungan semua pihak agar pendekatan ini dapat dilakukan secara konsisten dan kompetitif.
“Ini salah satu cara untuk mendapatkan pemain muda berkualitas. Yang penting adalah menjalankan pendekatan ini dengan konsisten. Tidak boleh ada yang dilewatkan,” ujarnya.
Nur Alim bertekad untuk memperbaiki sepak bola di Kabupaten Bekasi dengan berkolaborasi aktif dengan otoritas olahraga daerah, seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“Saya sering berdiskusi dengan Bang Reza (Ketua KONI Kabupaten Bekasi). Kami sama-sama ingin memperbaiki hal-hal yang masih kurang. Saya menyukai konsepnya,” katanya.