Suara.com – Saat ini, memiliki perlindungan jiwa dan kesehatan sangat penting untuk melindungi diri dan keluarga dari situasi yang tidak menentu. Terdapat berbagai produk perlindungan jiwa dan kesehatan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, termasuk asuransi syariah. Asuransi kesehatan syariah adalah bentuk perlindungan kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai syariah, dengan prinsip keadilan, transparansi, dan berdasarkan hukum Islam.
Asuransi kesehatan syariah menggunakan dana tabarru’, yang digunakan untuk saling membantu antara peserta. Selain sebagai perlindungan finansial, asuransi kesehatan syariah juga mencerminkan semangat tolong-menolong dan kepedulian terhadap sesama. Asuransi ini dapat digunakan saat peserta sakit dan harus dirawat inap. Peserta dapat mengajukan klaim untuk mendapatkan manfaat sesuai dengan polis yang dimiliki.
Namun, peserta asuransi syariah perlu memahami dengan baik proses klaim, karena seringkali klaim ditolak. Beberapa langkah pengajuan klaim yang benar meliputi mengisi formulir klaim dengan teliti, melengkapi dokumen pendukung, dan menunggu proses analisis klaim dari perusahaan asuransi. Klaim bisa ditolak jika polis tidak aktif, riwayat penyakit tidak diungkapkan, klaim diluar manfaat perlindungan, dalam masa tunggu, dokumen tidak lengkap, atau di luar ketentuan polis.
Untuk mempermudah proses klaim, peserta harus menyediakan dokumen lengkap, memahami syarat perusahaan asuransi, dan mematuhi ketentuan polis asuransi. Dwi Setiawati, Head of Operations Prudential Syariah, menekankan pentingnya membaca dengan teliti polis asuransi syariah sebelum mengajukan klaim untuk proses yang lancar.
