Fans Ajax Beri Salam Kepada Sang Legenda Keturunan Indonesia: Om Simon, Terima Kasih

Date:

Suara.com – Para penggemar Ajax Amsterdam memberikan sambutan perpisahan dengan menggelar spanduk bertuliskan “Oom (paman) Simon Terima Kasih” untuk legenda mereka yang berdarah Indonesia dari Maluku, Simon Tahamata sebelum pertandingan Ajax melawan FC Utrecht dalam lanjutan Liga Belanda di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda, pada Minggu (3/3/2024) waktu Indonesia.

Legenda tersebut dipanggil untuk masuk ke dalam stadion oleh pembawa acara di Johan Cruyff Arena. Tahamata yang meninggalkan Ajax pada 1 Maret akan menjadi pelatih muda di Deutsche Football Academy di Berlin, masuk ke dalam suasana dengan penuh emosi sambutan dari penonton yang bertepuk tangan.

“Terima kasih, Simon Tahamata,” tulis akun resmi media sosial Ajax seperti yang dikutip dari Antara pada Minggu (3/3/2024).

Sementara itu, Simon juga mengucapkan kata-kata perpisahannya melalui Instagram story-nya pada hari yang sama, “Terima kasih untuk semuanya pada hari terakhir di Ajax sebelum berangkat ke akademi sepak bola Deutsche.”

Tahamata memiliki kontribusi besar dalam mengembangkan pemain-pemain muda berbakat Ajax melalui akademi yang dipegangnya dari tahun 2004 hingga 2009 dan 2014 hingga 2024.

Simon Tahamata telah memperkuat Ajax dari tahun 1971 hingga 1980 sebelum pindah ke klub Belgia Standart Liege. Selama membela Ajax, pada usia 67 tahun, ia mencetak 17 gol dan 33 assist dari 149 penampilannya di semua kompetisi, mempersembahkan tiga trofi Liga Belanda (1976/1977, 1978/1979, 1979/1980) dan satu trofi Piala KNVB (1978/1979).

Selain Ajax, Tahamata juga bermain untuk empat klub lain yaitu Standart Liege di mana ia mendapat dua gelar Liga Belgia (1981/1982, 1982/1983) dan satu gelar Piala Belgia (1981), Germinal Ekeren, VAR Beerschot, dan Feyenoord.

Selama karier bermain sepak bola, Tahamata juga memiliki 22 caps bersama timnas Belanda dengan torehan dua gol dan satu assist.

Source link

Berita POpuler

Berita Terkait
Related