Suara.com – Susi Pudjiastuti akan segera menikahkan anak keduanya, Nadine Kaiser dengan seorang bule bernama Geoffrey Alain Gerald Meyssonnier pada Agustus 2024 mendatang.
Bahkan Susi Pudjiastuti ikut mendampingi sang calon menantu saat resmi menjadi mualaf dengan dibimbing oleh Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir pada Selasa (27/2/2024).
Hal ini sontak membuat serba-serbi mengenai Susi Pudjiastuti menuai sorotan publik. Salah satunya soal kekayaan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut.
Meskipun hanya mengantongi ijazah paket C atau setara dengan lulusan SMA, Susi Pudjiastuti diketahui memiliki karier yang cemerlang di pemerintahan maupun bisnis.
Calon mertua Geoffrey Alain ini pernah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dengan masa jabatan 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019. Ia juga memiliki beberapa perusahaan sendiri.
Ia merupakan pemilik sekaligus presiden direktur di PT ASI Pudjiastuti Marine Product yang berperan dalam mengekspor hasil-hasil perikanan. Serta pemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation alias Susi Air.
Lantas, berapa kekayaan Susi Pudjiastuti?
Melansir dari pengumuman LHKPN pada Minggu (3/3/2024), Susi Pudjiastuti pada 5 November 2019 melaporkan total harta kekayaan sebesar Rp78.188.926.118 atau jika dibulatkan menjadi Rp78,19 miliar.
Harta kekayaan milik ibu Nadine Kaiser ini diketahui terbagi dalam beberapa bentuk aset. Meliputi alat transportasi dan mesin senilai Rp516.300.00 atau Rp516,3 juta.
Susi Pudjiastuti juga memiliki aset berupa 79 tanah dan bangunan yang jika ditotal nilainya mencapai Rp70.578.056.600 atau Rp70,6 miliar.
Kemudian harta bergerak lainnya Rp895.000.000 atau Rp895 juta, surat berharga Rp1.760.000.000 atau Rp1,76 miliar, kas dan setara kas Rp4.439.569.518 atau Rp4,4 miliar.
Total kekayaan Susi Pudjiasuti yang dilaporkan pada 2019 itu telah melonjak dua kali lipat dibanding dengan pada 2014, saat awal ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Pada 24 November 2014, Susi Pudjiastuti melaporkan total harta kekayaannya sebesar Rp35.813.711.119 atau Rp35,8 miliar yang terbagi dalam beberapa aset meliputi harta tidak bergerak Rp27,8 miliar.
Kemudian alat transportasi dan mesin lainnya Rp512 juta. Lalu peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambahangan, dan usaha lain Rp700 juta.
Harta bergerak lainnya Rp750 juta, surat berharga Rp1,76 miliar, giro dan setara kas lainnya Rp291,6 juta, serta utang Rp559,7 juta.