Home Berita Ilmuwan Terkejut dengan Kemunculan Tanda-Tanda Kiamat Baru di Indonesia

Ilmuwan Terkejut dengan Kemunculan Tanda-Tanda Kiamat Baru di Indonesia

0

Sejumlah ilmuwan memperingatkan tanda-tanda kiamat muncul di Selandia Baru. Gletser di wilayah tersebut ditemukan menyusut lebih cepat.
Temuan tersebut berasal dari laporan lembaga iklim Selandia Baru yang melakukan pemantauan dari Pegunungan Alpen Selatan. Terdapat garis salju tahunan yang membantu memetakan berapa banyak es yang hilang dari gletser di negara tersebut.
Hasilnya, garis salju telah meningkat. Dalam beberapa tahun, peningkatan terjadi makin cepat.
“Sehingga kita terus mengalami tren hilangnya es glasial,” kata ilmuwan Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer, Andrew Lorrey dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
Ukuran gletser yang biasanya besar sekarang mengecil bahkan hancur. Salah satunya, Lorrey mengatakan telah menghilang dua pertiga dari kunjungan tahun 2018 lalu.
Suhu Selandia Baru memang meningkat tajam. Selama tujuh tahun terakhir disebut sebagai tahun terpanas sepanjang dekade terakhir.
Meski begitu, Lorrey mengatakan musim dingin juga tak bisa menyelamatkan keadaan di sana. Sebab banyak gletser yang memang tidak bisa diselamatkan lagi.
Bahkan jika kita mengalami beberapa musim dingin, itu tidak akan cukup untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi,” ujarnya.
“Hal ini sangat parah dan tidak hanya terjadi di Selandia Baru namun juga di seluruh dunia,” imbuhnya.
Selandia Baru diketahui memiliki gletser yang sangat unik. Karena banyak di antaranya jadi tempat wisata saat mengunjungi negara tersebut, seperti Gletser Franz Josef dan Gletser Fox.
Namun melihat keadaan saat ini, Lorrey ragu generasi berikutnya bisa menikmati gletser yang ada. Dia menambahkan pesan untuk bisa mengatasi masalah gas rumah kaca untuk menyelamatkan gletser-gletser itu.
“Pesannya tetap sama: kita harus mengatasi masalah peningkatan gas rumah kaca jika kita ingin menyelamatkan gletser kita agar tidak mencair,” tegasnya.

[Lihat Video CNBC: Tanda Kiamat ada di Mana-Mana, 15.000 Ilmuwan Ungkap Jadwalnya]

(luc/luc)

Exit mobile version