Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan kepada wartawan pada Kamis (9/5) bahwa perbedaan garis politik antara Anies dan PDIP telah menjadi rahasia umum dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Ujang, ini bisa menjadi jebakan “Batman” dalam upaya untuk mengubur ketokohan Anies di Jakarta sebagai tokoh nasional.
Ujang menyarankan Anies untuk berhati-hati dalam menerima pinangan partai politik di Pilkada Jakarta, karena ada kemungkinan PDIP akan mengusung Anies di Pilkada Jakarta jika kepentingannya adalah untuk menggunakan Anies sebagai alat melawan Jokowi. Ujang juga menekankan bahwa Anies perlu memanfaatkan kesempatan Pilkada Jakarta sebagai langkah menuju Pilpres 2029. Meskipun kalah di Pilkada, konsistensi Anies menuju Pilpres 2029 akan tetap terjaga dan persepsi masyarakat terhadap Anies sebagai tokoh nasional tidak akan terbantahkan.
Sebelumnya, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan DPD PDIP DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, menyatakan bahwa partainya berpeluang untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024, tergantung penilaian DPP dan rekam jejak calon tersebut.
Temukan berita-berita terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News. Untuk mengikuti berita, klik tanda bintang.
