Pontianak, Media Kalbar Forum Komunikasi Bugis Indonesis (FKBI) Kalbar yang dipimpin oleh Burhanudin Abdullah, SH dan H.M Ali Anafia, SH.MBA, MSc, MSI menyatakan keluar dari Pilar KKSS Kalbar. Hal ini disebabkan oleh adanya Muswil tahun ini yang dianggap sangat aneh dan tidak sesuai dengan AD dan ART. AD ART tersebut jelas menyatakan bahwa Pilar KKSS seperti FKBI memiliki Hak Memilih dan dipilih, yang berarti memiliki hak suara dalam pemilihan Ketua KKSS Kalbar. “Namun kenyataannya, oleh Panitia Muswil FKBI yang seharusnya terdaftar sebagai Pilar KKSS, kami sama sekali tidak diikutsertakan dan tidak diundang sebagai peserta Muswil,” kata Burhanudin Abdullah, SH., Sabtu (11/5/2024).
Burhanudin menegaskan bahwa pada periode pemilihan Ketua Umum FKBI Kalbar tahun 2019, ia ikut dalam bursa calon Ketua KKSS Kalbar. Namun ia diminta mundur oleh H. Burhan, Ketua KKSS saat itu, dengan alasan sudah banyak dana keluar dan dijanjikan posisi sebagai sekretaris atau Ketua KKSS Kabupaten Kubu Raya. Meskipun ia patuh dan mundur sebagai calon, ia menolak untuk menjadi sekretaris atau Ketua KKSS Kubu Raya karena fokusnya adalah membenahi Ormas Laki sebagai Pimpinan Nasional.
FKBI yang telah memiliki jaringan perwakilan di seluruh Kalbar dan 9 Cabang di Kabupaten Kubu Raya sangat menyesalkan sikap Panitia Muswil yang angkuh dan tidak mengundang mereka sebagai peserta. Mereka hanya ingin bersilaturahmi dengan sesama orang Bugis di Kalbar tanpa ambisi merebut posisi Ketua. FKBI tidak mengenal para ketua KKSS yang ada di Kalbar.
Oleh karena itu, Burhanudin menyatakan bahwa FKBI mengundurkan diri sebagai Pilar KKSS Kalbar menjelang Muswil KKSS Kalbar. Mereka siap mengembangkan Bugis di Kalbar melalui lembaga FKBI tanpa melalui Komando KKSS. FKBI telah menyiapkan program yang akan menyentuh anggota yang sudah mereka siapkan.
Meskipun berbeda visi dan haluan politik, FKBI tetap menghargai saudara di Barisan KKSS dan bersatu dalam NKRI. Muswil KKSS Kalbar akan berlangsung pada sore ini. (Amad)
