Home Politik Wajar Ada Restrukturisasi TikTok-Tokopedia Pascamerger

Wajar Ada Restrukturisasi TikTok-Tokopedia Pascamerger

0



“Dengan adanya merger antara TikTok Shop dan Tokopedia, sewajarnya akan terdapat upaya-upaya re-engineering oleh manajemen perusahaan. Wajar jika ada rasionalisasi sumber daya manusia (SDM),” ujar Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Danang Girindrawardana, dalam keterangan di Jakarta, Rabu (3/7).

Menurut Danang, restrukturisasi organisasi bukan langkah untuk menggantikan karyawan dengan tenaga kerja asing (TKA) China.



Terlebih, dengan kondisi keuangan Tokopedia saat ini, rasionalisasi sumber daya manusia (SDM) perlu dilakukan.

“Logikanya, pengusaha tentu akan memilih mempekerjakan tenaga kerja lokal dibandingkan TKA. Sebab, biaya tenaga kerja lokal lebih murah dibandingkan TKA. Kecuali jika ada kebutuhan yang memang tidak bisa dipenuhi oleh pasar tenaga kerja lokal,” jelas Danang.

Diprediksi Danang, TikTok Shop-Tokopedia akan butuh SDM lebih banyak atau setidaknya sama usai melakukan merger. Sebab, jangkauan bisnis perusahaan menjadi lebih besar dengan adanya kombinasi bisnis antara media sosial dan e-commerce.

Danang menuturkan, rasionalisasi SDM yang terjadi di Tokopedia juga tidak bisa dikait-kaitkan dengan apa yang terjadi pada industri tekstil atau sektor manufaktur padat karya. Sebab hal itu merupakan dua hal yang berbeda.

Pada awal 2024, TikTok resmi merampungkan proses akuisisi Tokopedia, platform milik GOTO. Dengan transaksi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia.

ByteDance, induk usaha TikTok, menginvestasikan lebih dari 1,5 miliar dollar AS.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Source link

Exit mobile version