Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah negara diketahui membatasi alat untuk semikonduktor ke China. Namun Beijing punya caranya sendiri untuk melakukan balas dendam.
China mengancam akan potong akses mineral ke Jepang. Bahan tersebut diketahui penting untuk produksi otomotif, ekspor terbesar Jepang.
Tech Radar mencatat Toyota dan pembuat chip Tokyo Electron jadi yang paling berisiko jika masalah ini berlanjut, dikutip Selasa (3/9/2024).
Ancaman tersebut dilakukan karena Jepang mengumumkan akan melakukan pembatasan lanjutan pada layanan dan penjualan peralatan chip pada perusahaan di China.
Sebenarnya masalah ini berawal dari Amerika Serikat (AS). Negara itu telah meminta sejumlah negara memberlakukan beberapa pembatasan untuk ‘menyiksa tanpa ampun’ China.
AS diketahui telah melakukan berbagai pembatasan dalam perang dagang dengan China. Termasuk menyetop ekspor chip canggih ke negara tersebut.
Salah satu yang ditekan AS untuk melakukan hal serupa adalah Jepang. Pemerintahan Joe Biden meminta Jepang untuk mengetatkan pembatasan pada China. Khususnya di bagian semikonduktor.
Sementara itu, perusahaan asal Belanda bernama ASML mengikuti jejak AS melakukan pembatasan alat ke China. ASML merupakan raksasa produsen sistem fotolitografi, perangkat yang dibutuhkan untuk membuat mesin pencetak chip.
Ini bakal jadi pukulan berat bagi China, karena negara tersebut jadi klien terbesar ASML. China berkontribusi pada 20% pemesanan perusahaan hingga sekarang.
(npb)
Next Article
Blokir Joe Biden Sia-Sia, Raksasa AS Jualan di China Pakai Akal Bulus