Home Berita Diguyur Triliunan Rupiah, Inggris Kasih Data Center Status Istimewa

Diguyur Triliunan Rupiah, Inggris Kasih Data Center Status Istimewa

0




Jakarat, CNBC Indonesia – Inggris akan menetapkan data center sebagai “infrastruktur nasional penting” demi memberikan kepastian kepada investor yang berencana menanamkan triliunan rupiah di negara tersebut.

Reuters melaporkan bahwa pemerintah Inggris pada Kamis (11/9/2024) mengumumkan klasifikasi data center sebagai infrastruktur nasional penting. Status baru ini memberikan server dan sistem teknologi informasi perlindungan ekstra saat terjadi peristiwa serangan siber.

Klasifikasi sebagai infrastruktur nasional penting menempatkan status data center setara dengan infrastruktur energi dan infrastruktur air di Inggris. Tujuan penetapan status ini adalah mengurangi dampak ekonomi saat terjadi peristiwa tak terduga.

“Menyertakan data center di dalam rezim Infrastruktur Penting Nasional memberikan koordinasi dan kerja sama yang lebih baik di dalam pemerintah melawan penjahat siber dan peristiwa tak terduga,” kata Menteri Teknologi Peter Kyle.

“Bringing data centres into the Critical National Infrastructure regime will allow better coordination and cooperation with the government against cyber criminals and unexpected events,” technology minister Peter Kyle said.

Inggris saat ini menjadi salah satu negara tujuan investasi utama dalam bidang data center. Baru-baru ini, perusahaan bernama DC01UK mengajukan rencana pembangunan data center terbesar Eropa di Hertfordshire, Inggris dengan nilai investasi mencapai US$ 4,88 miliar (Rp 75,42 triliun).

Amazon Web Services, perusahaan layanan cloud milik raksasa ecommerce Amazon juga telah mengumumkan rencana untuk menggelontorkan dana senilai 8 miliar pound atau sekitar Rp 161,3 triliun dalam 5 tahun ke depan untuk membangun dan mengelola data center di Inggris.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan industri data center membuka peluang besar investasi di Indonesia. Selain peluang ekonomi, lokasi Indonesia yang strategis berada di pusat persimpangan jalur komunikasi global juga memungkinkan untuk mengambil peran sebagai hub, baik regional maupun internasional.

“Selanjutnya, perkembangan pusat data yang efisien juga dapat mendukung peningkatan layanan publik dan pemerintahan. Namun, tentu saja terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan industri pusat data,”kata Budi Arie.

Dia mengatakan pesatnya adopsi teknologi digital membuat kebutuhan akan pusat data semakin krusial. Secara global, pusat daya diproyeksokan tumbuh mencapai US$ 39,7 miliar dengan peningkatan pertahun 4,8% pada tahun 2032.

Namun potensi ini juga memiliki sejumlah tantangan. Pertama kebutuhan talenta digital yang mumpuni. Kedua ancaman siber yang semakin kompleks dan canggih.

“Terakhir lokasi Indonesia yang rentan terhadap bencana alam mengharuskan pusat data memiliki infrastruktur tangguh dan setegi mitigasi yang tepat guna menjaga keberlanjutan layanan,” kata Budi Arie.

(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Apple Wajib Bayar Denda Rp 221 T di Tengah Peluncuran iPhone 16





Next Article



Rebut Sumber Dolar Baru RI, Krisis Besar Ancam Malaysia




Source link

Exit mobile version