Pontianak, Media Kalbar
Calon wakil gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyambut kedatangan Menteri UMKM Republik Indonesia yang juga putra kebanggaan Kalbar, Maman Abdurrahman di ‘Bumi Khatulistiwa’, Minggu (10/11/2024).
Kedatangan Maman ke Kalbar menjadi yang pertama kalinya setelah dirinya dilantik menjadi Menteri UMKM Republik Indonesia oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Tak heran sosok yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalbar ini begitu dinanti.
Selain wakil Sutarmidji itu, penyambutan Maman juga dihadiri berbagai tokoh masyarakat lintas etnis yang tergabung dalam Perkumpulan Merah Putih atau PMP yang beranggotakan 24 etnis di Kalbar. Dihadapan para tamu, Maman menyapa satu persatu tamu yang hadir. Tak lupa mantan Kapolda Kalbar 2017-2020, Didi Haryono.
Dihadapan para tokoh yang hadir, Maman memastikan, berkomitmen tak akan pernah melupakan kampung halaman Kalimantan Barat. Sebab, Maman ditempatkan Prabowo jadi Menteri UMKM, bukan hanya menitik beratkan dirinya kader partai Golkar. Tapi, karena Maman dianggap sebagai representasi putra Kalimantan khususnya Kalbar.
“Jadi identitas yang melekat di diri saya, selain memikirkannya Indonesia, kepentingan partai tapi, juga kepentingan kemajuan masyarakat Kalimantan dan Kalbar khususnya,” ungkapnya.
Maman memastikan, tak akan pernah berhenti memikirkan pembangunan Kalbar. Apalagi dengan kapasitasnya yang kini duduk sebagai Menteri saat ini. Ia juga bercerita selama menjabat anggota DPR RI dirinya telah memperjuangkan 400 lebih desa yang tak teraliri listrik.
Program yang membuat Maman dikenal ‘Pejuang Listrik’ ini rupanya berasal dari kegelisahan Didi Haryono. Sebab, kala itu, Didi yang notabene Mantan Kapolda telah berkeliling Kalbar. Disana, dia mendapati berbagai persoalan masyarakat. Utamanya listrik yang belum mengaliri rumah masyarakat.
“Jadi ada 600 desa saat itu, jangankan listrik, tiang-nya jak tak ada,” ungkapnya.
Karena itulah, Didi Haryono menaruh harapan kepada Maman, sosok Muda yang baru saja dilantik menggantikan Zulfadli sebagai anggota DPR RI. Harapan Didi satu, agar Maman meninggal legecy selama menjabat. Salah satunya percapatan pembangunan listrik desa. Ia ingin agar perjuangan melistriki masyarakat menjadi legecy selama Maman menjabat anggota DPR RI.
“Akhirnya saya mencoba kordinasi dengan PLN, pak Gubernur Sutarmidji saat itu, dan ternyata masalah utamanya adalah anggaran kita yang minim,”ungkapnya.
Anggaran Listrik di Kalbar waktu itu, per tahun berkisar Rp50 miliar. Dengan anggaran itu, hanya mampu membangun 5-10 desa. Sementara disaat yang sama, ada 600 Desa yang belum teraliri Listrik.
Karena itulah, Maman akhirnya berjuang menggenjot peningkatkan anggaran. Ia pun bersyukur, setiap tahunya alami peningkatan. Yang dulu anggaran kita hanya 50 miliar, terus mengalami peningkatan dari 300-800 miliar.
Dengan peningkatan anggaran, akhirnya ada percepatan pembangunan jaringan listrik.
“Waktu itu saya bertekad tingkatkan anggaran dan bisa. Sekarang anggaran kita setiap tahun Rp300-800 miliar. Akhirnya terbangun 450 desa se- Kalbar. Sekarang tinggal 100 lebih desa yang belum teraliri listrik,” pungkasnya. (*)