Pada setiap era sejarah, sastra menjadi saksi yang setia. Suaranya bisa lembut seperti bisikan angin, namun juga bisa menjerit seperti badai. Sastra selalu mencatat jejak jiwa manusia, sebagai kronik yang tidak hanya merekam peristiwa, tetapi juga emosi dan makna di baliknya. Puisi, dengan keindahan bahasanya, memiliki peran penting sebagai penghubung antara yang nyata dan imajinatif, antara fakta dan perasaan. Saat sebuah genre sastra baru seperti puisi muncul, diskusi pun tak terhindarkan. Diskusi ini merupakan wujud apresiasi terhadap kekuatan sastra dalam menyampaikan pesan-pesan yang mendalam. Temukan informasi lebih lanjut tentang pembahasan angkatan puisi dan esai di sumber link yang tertera di atas.

