Sejumlah karyawan di Bank Wells Fargo terungkap melakukan tindakan pura-pura bekerja dengan cara mengakali sistem. Kabar ini langsung membuat bank dengan total aset terbesar keempat di Amerika Serikat (AS) langsung memberhentikan para karyawan yang terlibat. Mereka pura-pura bekerja dengan menggunakan alat keyboard palsu atau mouse jigglers, yang membuat mouse terlihat bergerak meskipun sebenarnya tidak. Bank ini mengungkapkan alasan pemecatan para karyawan ini dalam pengajuan ke Otoritas Regulator Industri Keuangan (FINRA), yang menyangkut simulasi aktivitas keyboard untuk menciptakan kesan kerja yang aktif.
Menurut juru bicara Wells Fargo, bank tidak bisa mentolerir perilaku seperti ini dan memiliki standar yang tinggi untuk karyawan. Simulasi aktivitas ini dilakukan dengan alat mirip mouse jigglers yang sebenarnya banyak di pasaran. Alat ini populer digunakan oleh sejumlah pekerja di seluruh dunia, terutama selama kondisi pandemi Covid-19 yang membuat banyak pekerja melakukan kerja jarak jauh. Dalam beberapa kesempatan, work from home (WFH) menjadi perdebatan karena banyak yang khawatir dengan keterlibatan karyawan yang bekerja dari rumah.
State the Global Workplace dari Gallup juga melaporkan bahwa 62% pekerja di seluruh dunia tidak terlibat sepenuhnya dalam pekerjaan mereka, sementara 15% tidak terlibat secara aktif dan mencari penggantian pekerjaan. Kejadian ini memberikan catatan penting bagi perusahaan dalam mengawasi karyawan yang bekerja dari jarak jauh agar tetap produktif dan terlibat sepenuhnya dalam pekerjaannya. Pemecatan karyawan di Bank Wells Fargo menjadi contoh bahwa perilaku tidak etis atau pura-pura bekerja tidak akan ditoleransi, dan hal ini menjadi pembelajaran bagi dunia kerja di era digital yang semakin berkembang.
