Elon Musk, CEO Tesla dan salah satu orang terkaya di dunia, memulai karirnya dalam pemerintahan Donald Trump sebagai penasihat, yang kemudian menimbulkan pertanyaan dari para pemegang saham Tesla. Lebih dari 100 pertanyaan dikirimkan kepada Musk terkait perannya dalam Department of Government Efficiency (DOGE) dan dampaknya terhadap fokusnya terhadap Tesla setelah terlibat di Gedung Putih. Investor ritel pun bertanya apakah Musk memberikan fokus yang cukup pada Tesla.
Musk dikenal sebagai pendukung Trump dan telah berkontribusi secara finansial pada kampanye Trump dan partai Republik. Aktivitas politiknya tidak hanya terbatas pada AS, tetapi juga di Jerman, di mana dia mendukung partai sayap kanan anti imigran AfD. Namun, tindakan Musk yang dianggap sebagai penghormatan Nazi dalam suatu acara menuai kritikan, meski dia membela diri dengan menyebutnya sebagai tipuan kebencian.
Kontroversi lain yang melibatkan Musk adalah terkait penggunaan kata bertema Nazi dan kehadirannya dalam rapat AfD di Jerman. Semua peristiwa kontroversial ini menimbulkan pertanyaan dan spekulasi tentang bagaimana peran politik Musk akan memengaruhi fokusnya terhadap Tesla. Meskipun begitu, Musk tetap menghadapi berbagai kritikan dengan sikapnya yang teguh dan tetap fokus pada visi dan misi perusahaannya.