Menurut peneliti utama The Republic Institute, Sufyanto, mayoritas dari 1.400 responden survei yang diwawancarai menilai positif kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dari survei yang dilakukan pada medio 18 hingga 25 Januari 2025, sebanyak 82,2 persen responden menyatakan sangat puas dan puas, sementara 17 persen lainnya tidak puas dan kurang puas. Sufyanto menjelaskan bahwa angka 82,2 persen untuk citra positif pemerintahan Prabowo dan Gibran termasuk tinggi dan sangat diterima oleh masyarakat.
Alasan dari kepuasan tersebut antara lain karena responden merasakan janji kampanye yang diwujudkan dan konsistensi Presiden Prabowo dengan janji dan program yang dibawa saat kampanye. Selain itu, karakteristik kepemimpinan yang tegas dan berani juga memberikan respon positif dari masyarakat. Di sisi lain, ada 17 persen responden yang kurang puas, dengan alasan termasuk harga sembako yang masih tinggi dan bantuan pemerintah yang dianggap tidak adil.
The Republic Institute menggunakan metode multistage random sampling dalam survei ini, dengan margin of error sebesar 2,6 persen dan tingkat kepercayaan 97,4 persen. Meskipun terdapat kebijakan larangan penjualan LPG 3 Kg di pengecer yang dirancang oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, hal tersebut ternyata tidak mempengaruhi kepuasan publik terhadap Prabowo. Sebaliknya, keputusan Prabowo untuk membatalkan kebijakan tersebut justru diapresiasi oleh masyarakat.