Rip current atau arus rip merupakan fenomena alam berupa arus laut yang kuat dan sempit yang bergerak menjauhi pantai. Meskipun mungkin tidak selalu terpikirkan oleh banyak orang, rip current posebahaya serius dan dapat mengancam keselamatan perenang dan peselancar. Setiap tahun, rata-rata 21 korban jiwa dinyatakan meninggal akibat rip current, angka ini bahkan melebihi korban yang disebabkan oleh serangan hiu. Fenomena ini terjadi ketika ombak yang pecah di dekat pantai menciptakan aliran balik air ke laut dengan kecepatan tinggi, membentuk saluran air yang mengalir dengan cepat dan kuat ke laut. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya rip current antara lain bentuk dasar laut, ombak besar, dan angin kencang.
Rip current merupakan ancaman serius karena kecepatannya yang tinggi, mencapai 0,5 hingga 2,5 meter per detik, lebih cepat dari kecepatan perenang rata-rata. Arus ini juga dapat menyeret seseorang ke laut lepas, menjauhkan mereka dari daratan dalam waktu singkat. Hal yang membuat rip current lebih berbahaya adalah sulitnya dikenali oleh orang awam. Meskipun demikian, ada beberapa tanda yang bisa dikenali seperti air tampak lebih tenang, warna air yang gelap, dan adanya celah di antara ombak yang pecah.
Untuk menghindari bahaya rip current, wisatawan pantai sebaiknya berenang di area yang diawasi oleh penjaga pantai, memperhatikan rambu peringatan, dan menghindari berenang di area yang tampak memiliki arus balik kuat. Jika terjebak dalam rip current, disarankan untuk tidak panik dan tidak berenang langsung ke arah pantai. Sebaliknya, berenang secara horizontal ke samping untuk keluar dari arus. Memahami cara mengenali dan menghindari rip current dapat membantu memperkecil risiko kecelakaan akibat fenomena ini. Kesadaran dan pengetahuan yang cukup tentang rip current dapat menyelamatkan nyawa serta menjadikan aktivitas di pantai lebih aman dan menyenangkan.
