Sanksi AS yang ditujukan kepada China dalam ekspor chip dan peralatan chip canggih mulai menimbulkan dampak negatif. Analis TechInsights menyatakan bahwa belanja China untuk peralatan chip diprediksi akan mengalami penurunan tahun ini setelah tiga tahun pertumbuhan yang stabil. Hal ini disebabkan oleh kelebihan kapasitas produksi yang dihadapi oleh China, serta sanksi AS yang semakin ketat.
China, yang sebelumnya merupakan pembeli terbesar peralatan fabrikasi wafer, diperkirakan akan mengurangi pengeluarannya sebesar 6% menjadi US$38 miliar tahun ini. Pangsa pembelian global China juga diprediksi akan turun menjadi 20%, sebuah penurunan signifikan yang pertama kalinya terjadi sejak 2021. Menurut Boris Metodiev, analis senior manufaktur semikonduktor di TechInsights, beberapa perlambatan dalam belanja China disebabkan oleh kontrol ekspor dan kelebihan kapasitas produksi.
Meskipun AS berupaya untuk menghambat kemajuan China dalam produksi chip dengan memberlakukan sanksi, perusahaan-perusahaan chip China tetap mengalami kemajuan. Contohnya, Huawei berhasil memproduksi chip canggih dengan biaya yang lebih tinggi tahun lalu, serta melakukan ekspansi ke segmen chip mature-node dengan meningkatkan kapasitas produksi dan mengambil pangsa pasar dari pesaing dari Taiwan.
Mungkin Anda tertarik:
– Blokir Joe Biden Meluas, Ini Taktik Baru AS Lumpuhkan China
Ini menyorot potret menarik dari perkembangan industri chip di China yang dipengaruhi oleh sanksi AS. Meskipun demikian, perusahaan-perusahaan seperti Huawei tetap mampu beradaptasi dan mempertahankan posisinya di pasar. Hal ini menunjukkan ketangguhan industri chip China meskipun dihadapkan pada tekanan eksternal.