Investasi di bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia semakin menunjukkan hasil positif. Menurut penelitian terbaru dari IBM, perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan AI dalam strategi bisnis mereka berhasil mencapai tingkat pengembalian modal (ROI) yang tinggi. Studi tersebut melibatkan lebih dari 2.400 pengambil keputusan Teknologi Informasi dari seluruh dunia, dan hasilnya menunjukkan bahwa 85% responden melaporkan kemajuan dalam implementasi AI hingga tahun 2024.
Lebih dari separuh dari perusahaan yang menggunakan aplikasi AI open-source melaporkan ROI positif, yang menunjukkan potensi finansial yang lebih menjanjikan daripada aplikasi AI yang tidak menggunakan open-source. Sebagian besar perusahaan di Indonesia, sebanyak 48% responden, berencana untuk meningkatkan investasi AI pada tahun 2025, dengan 57% di antaranya berniat memanfaatkan ekosistem open-source untuk optimalisasi implementasi AI.
Maribel Lopez dari Lopez Research menekankan bahwa banyak perusahaan kini lebih fokus pada peningkatan produktivitas sebagai salah satu metrik keberhasilan dalam menerapkan AI. Perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk yang disurvei, semakin mempercepat adopsi AI, khususnya melalui AI open-source, sebagai langkah untuk mengoptimalkan investasi dan meningkatkan tingkat inovasi. Temuan studi ini juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin menitikberatkan pada investasi AI yang strategis.
Secara global, 62% perusahaan yang disurvei memiliki rencana untuk meningkatkan investasi AI, dengan hampir 39% dari mereka berencana untuk menaikkan anggaran hingga 25-50%. Studi ini memberikan gambaran bahwa adopsi AI di Indonesia terus bergerak maju, dengan fokus pada penerapan teknologi AI yang strategis untuk mencapai keberhasilan bisnis yang lebih baik.