Perilaku konsumen telah mengalami transformasi signifikan di era modern ini. Pola tradisional pengambilan keputusan yang berbasis pada rasionalitas telah digantikan oleh berbagai faktor, termasuk kemajuan teknologi dan pergeseran nilai sosial. Dalam konteks ini, memahami dinamika membeli, memiliki, dan menjadi menjadi krusial dalam menguraikan kebenaran dan tren perilaku konsumen saat ini.
Proses membeli pada fase awal perilaku konsumen telah mengalami perubahan signifikan di era digital ini. Platform e-commerce, aplikasi belanja mobile, dan influencer media sosial telah mengubah cara konsumen memilih dan membeli produk. Keberadaan belanja online memungkinkan konsumen untuk menjelajahi opsi produk, membandingkan harga, membaca ulasan, dan berbelanja tanpa harus keluar rumah. Namun, kenyamanan ini juga diimbangi dengan kekhawatiran tentang privasi data dan keamanan.
Tidak hanya membeli, fase memiliki yang merupakan kepemilikan produk juga menjadi penting dalam perilaku konsumen. Kepemilikan sering kali terkait dengan status, identitas, dan validasi sosial. Namun, gerakan minimalisme dan konsumsi sadar juga mendapatkan popularitas belakangan ini, menyoroti pergeseran dalam nilai-nilai konsumen menuju keberlanjutan dan kesadaran lingkungan.
Penting untuk dicatat bahwa kepemilikan material tidak selalu membawa kebahagiaan yang berkelanjutan. Kecenderungan untuk mencari pemenuhan melalui barang-barang materi seringkali hanya memberikan kepuasan sesaat dan konsumsi yang tidak terkendali dapat berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakat. Di sisi lain, menjadi, atau ekspresi diri melalui konsumsi merupakan fase terakhir dari perilaku konsumen. Identitas sosial, simbolis, dan ekspresi diri juga memainkan peran utama dalam menentukan preferensi dan pilihan konsumen.
Selain itu, konsep Freud tentang id, ego, dan superego dapat membantu kita memahami bagaimana perilaku konsumen dalam era digital dipengaruhi oleh faktor psikologis yang lebih dalam. Konteks psikologis ini memperlihatkan bagaimana individu merespons tekanan sosial dan pengaruh eksternal dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam proses konsumsi. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang motivasi dan dinamika yang mendasari perilaku konsumen, pemasar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan meraih target konsumen dengan lebih baik.