Semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental dan kebutuhan akan self-care dalam era modern telah menjadi perhatian yang signifikan. Hal ini dipicu oleh banyak faktor, seperti peningkatan stres dan kegelisahan akibat perubahan sosial, budaya, teknologi, dan gaya hidup yang cepat. Media sosial juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental, terutama melalui influencer dan selebriti yang berbagi pengalaman dan tips terkait self-care dan kesehatan jiwa.
Kata “wellness” merujuk pada kondisi keseluruhan yang baik dari segi kesehatan dan kesejahteraan seseorang, baik secara fisik, mental, emosional, maupun sosial. Istilah ini mencakup berbagai aktivitas dan praktik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencapai keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep wellness ini sejalan dengan teori Maslow tentang Hierarchy of Needs yang menjelaskan model kebutuhan manusia berdasarkan lima tingkat kebutuhan dalam sebuah piramida.
Pada era modern ini, individu semakin memperhatikan kebutuhan wellness sebagai upaya mendukung perjalanan menuju aktualisasi diri. Industri wellness pun semakin berkembang dengan banyaknya produk dan layanan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam mencapai kesehatan fisik, mental, dan emosional. Pemasar di sektor wellness harus terus melakukan inovasi dan memberikan nilai tambah agar dapat bersaing dengan pesaing dan memuaskan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks.
Tren wellness bukan hanya menjadi fenomena semata, melainkan pergerakan menuju pemahaman yang lebih holistik tentang pentingnya kesehatan dan kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Dengan fokus pada kesehatan secara menyeluruh, praktik-praktik wellness tidak hanya meningkatkan standar hidup individu tetapi juga membantu dalam pencapaian tujuan hidup dan kebahagiaan yang lebih besar. Dengan demikian, wellness telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern yang prioritasnya adalah kesehatan secara menyeluruh.