Pasar domestik Indonesia yang besar telah menjadi daya tarik bagi negara lain, seperti Vietnam. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Vietnam menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis dengan upaya terus meningkatkan perdagangan bilateral. Menko Airlangga menyebut bahwa pasar domestik Indonesia yang bernilai 1,3 triliun dolar AS dengan pangsa pasar domestik sebesar 52 persen perlu dijaga daya belinya. Hal ini dikemukakan dalam acara peluncuran Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran 2025 yang diselenggarakan secara hybrid di seluruh Indonesia. Program BINA tidak hanya bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat selama Ramadan, Nyepi, dan Idulfitri 2025 tetapi juga mendukung produk lokal dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain pemberian THR dan gaji ke-13 bagi berbagai kalangan, seperti ASN, TNI, Polri, dan karyawan swasta, program ini juga memberikan bonus hari raya kepada pengemudi dan kurir online berdasarkan kinerja mereka. Untuk mendukung mobilitas masyarakat, Pemerintah telah memberikan diskon tiket pesawat domestik dan diskon tarif tol untuk jalur mudik utama. Program lainnya termasuk Pariwisata Mudik Lebaran dan Operasi Pasar guna menstabilkan harga pangan. Program BINA berlangsung sepanjang tahun 2025 dengan rangkaian kegiatan belanja nasional di setiap triwulan.
Menko Airlangga juga menekankan pentingnya Indonesia menjadi tujuan wisata berbasis event dan pusat perbelanjaan yang menarik baik untuk wisatawan domestik maupun internasional. Dengan pendapatan per kapita Jakarta yang cukup tinggi, ekonomi Jakarta telah menjadi lebih baik dibanding negara lain. Menko Airlangga juga menawarkan pengalaman berbelanja dan kuliner yang unik di Indonesia. Dia menekankan pentingnya ditempatkannya brand lokal di pusat perbelanjaan dan memastikan produk lokal memiliki eksis di tempat yang strategis. Semua ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan daya saing internasional Indonesia.