Aplikasi Baru Saingi WhatsApp, Capai 1 Juta Pengguna!

Date:

Popularitas aplikasi Telegram mengalami lonjakan signifikan sepanjang tahun 2024, dengan lebih dari 950 juta pengguna aktif per Juli 2024. Hal ini membuat Telegram semakin mendekati dominasi WhatsApp yang memiliki lebih dari 2 miliar pengguna hingga akhir 2023. Aplikasi Telegram sendiri didirikan oleh pengusaha Rusia yang kini berbasis di Dubai, Pavel Durov. Dikenal karena komitmennya pada kebebasan berekspresi, Durov pernah meninggalkan Rusia setelah menolak untuk membungkam suara oposisi di platform VK, yang kemudian dijual sebelum mendirikan Telegram.

Menurut pernyataan Durov yang dilaporkan oleh kantor berita Reuters pada Kamis (3/4/2025), ia optimis bahwa jumlah pengguna aktif bulanan Telegram akan mencapai 1 miliar pengguna pada tahun ini. Telegram menarik perhatian pengguna global karena posisinya yang netral dan independen dari intervensi pemerintah. Meskipun mendapat tekanan dari berbagai negara untuk membatasi informasi, Telegram tetap mengedepankan prinsip kebebasan informasi.

Namun, Durov juga menyoroti ancaman terhadap privasi pengguna yang datang bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Alphabet (induk dari Google). Telegram juga pernah menjadi sorotan selama konflik Rusia-Ukraina terutama terkait dengan penyebaran informasi yang tidak disaring.

Meskipun pernah menjadi target upaya peretasan, Telegram tetap menegaskan bahwa sistem enkripsinya aman. Durov bahkan mengklaim bahwa FBI pernah mencoba merekrut engineer Telegram untuk membuka “backdoor”, namun upaya tersebut tidak berhasil. Telegram kini bukan hanya menjadi alternatif WhatsApp, tetapi juga telah menjadi salah satu platform digital global bersaing dengan Facebook, Instagram, TikTok, dan WeChat. Bahkan, Telegram sedang mempersiapkan IPO di bursa saham AS setelah berhasil meraih keuntungan.

Keputusan Durov untuk menjadikan Dubai sebagai markas Telegram merupakan langkah strategis karena ia menyebut Uni Emirat Arab sebagai negara yang netral dan aman bagi perusahaan teknologi yang tidak ingin terlibat dalam geopolitik.

Source link

Berita POpuler

Berita Terkait
Related

Gerhana Matahari Buatan Manusia: Fakta Terbaru!

Eropa menciptakan gerhana buatan melalui misi Proba-3 dengan dua...

Tindakan Polisi untuk Pengemudi yang Melanggar di Gerbang Tol Depok

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan mengambil tindakan...

Bongkar Kasus Penipuan Modus Adopsi di Rumah Sakit: Fakta Terbaru

Kepolisian berhasil membongkar kasus penipuan yang dilakukan oleh seorang...

Cara Cek Plat Kendaraan Online: Tanpa Harus ke Samsat

Pemerintah kini menyediakan layanan pengecekan plat nomor kendaraan secara...