Alibaba telah kembali unggul sebagai pemimpin dalam teknologi di China, bukan hanya dalam e-commerce tetapi juga dalam pengembangan aplikasi teknologi kecerdasan buatan (AI). Baru-baru ini, Alibaba berhasil memperbaharui aplikasi asisten AI Quark mereka yang memberikan pengalaman yang lebih mudah bagi para pengguna. Dengan upaya ini, Quark telah menjadi aplikasi AI paling populer di China, mengalahkan Doubao dari ByteDance, juga notabene sebagai perusahaan induk TikTok. Data dari Aicp.com menunjukkan bahwa Quark menempati posisi pertama dengan 150 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, diikuti oleh Doubao dengan 100 juta pengguna dan DeepSeek dengan 77 juta pengguna. Alibaba menyatakan bahwa total pengguna Quark telah mencapai 200 juta, meskipun tidak merinci persentase pengguna yang menggunakan platform mobile dan desktop.
Perubahan besar dalam popularitas Quark terjadi setelah Alibaba mengubah fungsionalitas aplikasi dari penyimpanan cloud dan layanan pencarian menjadi asisten super berbasis AI. Dengan desain baru berbasis model Qwen, Quark mampu berpikir sebelum merespons perintah, meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks. Fitur-fitur seperti boks pencarian memudahkan pengguna dalam melakukan berbagai tugas, mulai dari riset akademis, draf dokumen, hingga perencanaan perjalanan.
Tren pengembangan aplikasi AI juga tampak dalam upaya para perusahaan teknologi lainnya di China, seperti Baidu, Tencent, dan ByteDance, yang juga berlomba menghadirkan super apps AI yang dapat digunakan dalam berbagai skenario. Melalui pengintegrasian berbagai agen AI, perusahaan-perusahaan ini terus memperkuat layanan-layanannya, dan berusaha untuk membawa pengalaman pengguna ke level berikutnya.