Presiden Prabowo Subianto telah membantu pengadaan 1.000 burung hantu untuk membantu petani Majalengka, Jawa Barat dalam membasmi hama tikus. Bantuan ini didasari oleh teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) dan tantangan yang dihadapi petani dalam mengimplementasikan teknologi tersebut. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menjelaskan bahwa bantuan burung hantu diharapkan dapat mendukung keberhasilan penerapan IPHA yang berguna untuk meningkatkan hasil pertanian padi dan mengatasi masalah hama tikus. Walaupun IPHA memiliki banyak keuntungan, tantangan utama yang dihadapi petani adalah ancaman hama tikus akibat sistem sawah yang lebih dangkal.
Burung hantu, terutama spesies Tyto alba, terbukti sangat efektif sebagai predator alami hama tikus. Kemampuan burung hantu dalam memburu tikus membantu menekan populasi hama tersebut di persawahan. Pengalaman sukses penggunaan burung hantu di daerah lain seperti Indramayu, Cirebon, dan Grobogan telah memberikan inspirasi kepada petani Majalengka untuk mengadopsi metode ini. Penggunaan burung hantu sebagai solusi alami tidak hanya mengurangi kerusakan oleh tikus tetapi juga mengurangi penggunaan bahan kimia yang merugikan lingkungan.
Langkah ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan tujuan pencapaian swasembada pangan nasional yang stabil. Meskipun efektif, penting untuk melakukan pemantauan dan pengelolaan populasi burung hantu secara bijaksana agar tidak mengganggu keseimbangan ekosistem. Bantuan 1.000 burung hantu ini diharapkan dapat mendukung pertanian berkelanjutan, meningkatkan hasil panen, dan merawat lingkungan secara efektif.