Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi konflik terpanjang dalam sejarah dunia. Para ahli menegaskan bahwa ini adalah genosida, bukan sekadar perang militer. Ribuan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak tak berdosa, telah kehilangan nyawa mereka akibat operasi pendudukan Israel di Gaza. Properti, rumah, tempat ibadah, sekolah, hingga rumah sakit dihancurkan, meninggalkan puing-puing kehancuran yang mengerikan.
Bahkan, Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB telah menuduh Israel melakukan genosida dan kekerasan seksual terhadap rakyat Palestina. Tokoh spiritual dunia seperti Paus Fransiskus pun menyerukan investigasi mendalam terkait invasi Israel terhadap Palestina. Tidak hanya itu, pendapat ini juga diamini oleh sejumlah pakar hubungan internasional termasuk para ahli Hak Asasi Manusia.
Pada tanggal 15 Mei 1948, peristiwa “Nakba” terjadi di Palestina, yang menandai pembunuhan dan pengusiran ribuan warga Palestina oleh pendudukan Zionis Israel. Hal ini tidak hanya merupakan bencana sejarah, tetapi juga merupakan perampasan yang menyedihkan atas tanah dan kehidupan rakyat Palestina. Hingga saat ini, konflik di Gaza terus berlanjut, mengundang kecaman dari berbagai pihak di dunia.
Indonesia sendiri telah lama memberikan dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina, sebagai wujud solidaritas antara dua bangsa. Berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia telah aktif memberikan bantuan dan dukungan kepada rakyat Palestina. Indonesia juga terus berjuang di forum internasional, seperti PBB dan OKI, untuk mendesak solusi dua negara yang memberikan kedaulatan penuh bagi Palestina.
Seiring dengan upaya diplomatik global, Indonesia juga harus terus menggalang dukungan dari negara-negara lain yang anti neo-kolonialisme, untuk menegakkan keadilan dan hukum internasional. Keberanian Afrika Selatan dalam mengecam Israel atas serangan di Gaza harus dijadikan contoh bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia. Semoga dengan upaya bersama, Palestina dapat segera mendapatkan kemerdekaan yang telah lama mereka perjuangkan.
