Paus orca, atau yang dikenal dengan sebutan killer whale, merupakan mamalia laut yang sangat ikonik di seluruh dunia. Meskipun sering disebut sebagai paus pembunuh, sebenarnya orca adalah anggota terbesar dari keluarga lumba-lumba. Mereka dikenal sebagai predator puncak di lautan dan memiliki distribusi luas di berbagai samudra di dunia, mulai dari daerah kutub hingga perairan tropis seperti Indonesia.
Orca memiliki ciri fisik yang khas, dengan warna tubuh hitam di bagian atas dan putih di bagian bawah, serta bercak putih di dekat mata dan saddle patch berwarna abu-abu atau putih di belakang sirip punggung. Mereka hidup dalam kelompok keluarga yang disebut pod, yang terdiri dari beberapa hingga puluhan individu. Orca berkomunikasi menggunakan suara seperti klik, siulan, dan panggilan, dengan tiap pod memiliki “dialek” sendiri yang diturunkan secara budaya.
Orca memiliki pola makan yang bervariasi tergantung populasi dan wilayahnya. Beberapa memakan ikan seperti salmon, sementara yang lain berburu mamalia laut seperti anjing laut, lumba-lumba, atau cumi-cumi. Kemunculan orca di Indonesia, meskipun umumnya ditemukan di perairan dingin, juga telah tercatat di beberapa wilayah tropis seperti Alor, Anambas, Uluwatu (Bali), Maratua (Kalimantan Timur), Teluk Manado, Raja Ampat, serta Biak dan Flores Timur.
Meskipun populasi orca secara global mencapai sekitar 50.000 individu, beberapa populasi mengalami penurunan signifikan akibat berbagai ancaman, termasuk perburuan, pencemaran, dan kelangkaan mangsa. Upaya perlindungan dilakukan di berbagai negara, salah satunya Amerika Serikat melalui Marine Mammal Protection Act (MMPA) untuk melindungi seluruh populasi orca. Upaya konservasi juga dilakukan dengan menetapkan habitat kritis, merehabilitasi stok mangsa, mengatur aktivitas kelautan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlindungan mamalia laut ini.