Pada malam Rabu (11/6), langit dihiasi oleh kehadiran Strawberry Moon alias Bulan Stroberi, yang merupakan bulan purnama pada bulan Juni. Fenomena langka ini menarik perhatian banyak orang karena keindahannya, dan kali ini keberadaannya bersamaan dengan major lunar standstill yang hanya terjadi sekali setiap 18,6 tahun. Bulan purnama yang muncul terlihat lebih besar dan lebih rendah dari biasanya karena posisi ekstrem bulan dalam orbitnya terhadap Bumi. Hal ini mengakibatkan efek optik yang membuat bulan tampak lebih besar dan lebih dekat ketika horizon. Dalam budaya penduduk asli Amerika Utara, bulan purnama ini dikenal sebagai Strawberry Moon karena bertepatan dengan musim panen stroberi liar. Meskipun namanya mengandung kata “stroberi”, bulan tersebut sebenarnya tampak berwarna kuning hingga jingga akibat penyebaran cahaya oleh atmosfer Bumi.
Pada Selasa (11 Juni 2025), terjadi fase purnama pada pukul 14.44 WIB. Warna bulan yang kekuningan atau jingga saat berada dekat cakrawala disebabkan oleh cahaya bulan yang harus menembus lapisan atmosfer Bumi yang lebih tebal. Major lunar standstill adalah peristiwa astronomi langka yang terjadi sekitar setiap 18,6 tahun dan mempengaruhi pola terbit dan terbenam Bulan secara signifikan. Fenomena Strawberry Moon kali ini terlihat jauh lebih rendah di langit malam dibanding bulan purnama biasanya. Dengan kombinasi keindahan visual dan nilai ilmiah yang tinggi, Strawberry Moon menjadi momen penting bagi pengamat langit dan masyarakat umum untuk mengagumi keajaiban alam semesta yang jarang terjadi.